Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin Rapat Kabinet Terbatas yang membahas perkembangan penyelesaian masalah waktu bongkar muat di pelabuhan (dwelling time).

"Saya ingin dapatkan laporan dari Menko Maritim dan menteri terkait lainnya terkait langkah yang sudah kita ambil untuk menekan dwelling time. Dan, saya ingin melihat perubahan yang konkret," kata Presiden saat membuka Rapat Terbatas di Kantor Kepresidenan Jakarta, Selasa.

Beberapa menteri yang hadir diantaranya Menko Maritim Rizal Ramli, Menko Polhukam Luhut Pandjaitan, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri Perdagangan Thomas Lembong dan Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti.

Presiden mengungkapkan bahwa dirinya telah memantau terus perkembangan masalah waktu bongkar muat di pelabuhan melalui Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang telah diterjunkan di lapangan.

Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa para pejabat tidak bisa main-main lagi dengan efisiensi, dwelling time, karena Indonesia telah masuk era kompetisi penuh persaingan (competitiveness).

"Kita telah masuk era kompetisi, era persaingan antar negara yang memerlukan kecepatan, memerlukan efisiensi untuk meningkatkan competitiveness kita, meningkatkan daya saing ekonomi kita," kata Presiden.

Presiden berpendapat, jika terjadi kelambatan dan tidak efisien, maka Indonesia akan ditinggal oleh investor negara lain.

Preiden Jokowi juga minta secara terus menerus ada berbagai pembenahan dari tahapan pemeriksaan bea cukai (custom clearance) maupun pasca-pemeriksaannya (post custom clearance), pembenahan jalur dan pemeriksaan fisik.

"Untuk mengatasi penumpukan kontainer yang melewati batas waktu, yang berkaitan dengan akses menuju pelabuhan, baik lewat jalan raya maupun kereta api, kita harapkan semua bisa diatasi secepatnya," demikian Presiden Jokowi.

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2015