Jakarta (ANTARA News) - Indonesia tetap mewaspadai jaringan Al Qaeda yang ditengarai menguat, apalagi ada sebagian paham, ideologi, dan fatwa kelompok itu yang diadopsi oleh pelaku teroris di Asia, termasuk di Indonesia, kata pejabat Kementerian Koordinator Polhukam. "Itu memang bukan kewenangan kita, tentang menguatnya kembali Al Qaeda. Namun, kita tidak ingin paham, ideologi dan fatwa mereka menjadi referensi pelaku teror untuk melaksanakan aksinya terutama di Indonesia," kata Kepala Desk Koordinasi Pemberantasan Terorisme Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Ansyaad Mbai menjawab ANTARA News di Jakarta, Selasa. Ia mengatakan, aksi teror yang terjadi di Indonesia dalam kurun waktu lima tahun silam, sebagian menjadikan fatwa-fatwa Osama bin Laden sebagai referensi. Karena itu, lanjut Ansyaad, tidak menutup kemungkinan menguatnya kembali Al Qaeda akan berpengaruh pula terhadap pola para pelaku teror di Asia termasuk Indonesia. Serangkaian teror bom di Indonesia yang terjadi lima tahun silam, menurut Amerika Serikat didalangi oleh kelompok Jamaah Islamiyah (JI) yang merupakan perpanjangan tangan Al Qaeda di Asia Tenggara. Sejumlah pejabat intelijen dan kontraterorisme Amerika Serikat (AS) melihat para pemimpin senior Al Qaeda seperti Osama bin Laden dan Ayman al-Zawahiri berhasil membangun kembali jaringannya, bahkan mendirikan kamp pelatihan di dekat perbatasan Afganistan-Pakistan. Seperti dilansir The New York Times (19/2) kedua pemimpin itu secara bertahap tapi pasti telah menyusun kekuatan kembali di wilayah pegunungan di Waziristan utara, Pakistan, yang berbatasan dengan Afganistan. Informasi itu dengan sendirinya membantah pernyataan Presiden George W Bush yang sampai beberapa waktu lalu yakin bahwa "Bin Laden dan Zawahiri sudah terpisah dari para pengikutnya dan terputus dari kontrol operasi Al Qaeda". Para analis mengatakan, sejumlah kamp pelatihan berada dalam struktur komando yang "lebih luwes" dan dioperasikan oleh kelompok-kelompok milisi dari Arab, Pakistan, dan Afganistan yang memiliki kaitan dengan Al Qaeda. Kelompok-kelompok ini memperoleh bimbingan langsung dari para komando lapangan dan Zawahiri. Sedangkan Bin Laden sudah tak terlalu terlibat dengan operasi lapangan.(*)

Pewarta: rusla
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007