Jakarta (ANTARA News) - Muhammadiyah akan mengundang investor-investor asal Arab Saudi sebagai upaya peningkatan kerjasama dalam bidang ekonomi antara Arab Saudi dan Indonesia terutama dalam bidang perkebunan kelapa sawit dan batu bara. "Kami ingin mengundang investor Saudi Arabia yang kami ketahui memiliki banyak dana. Oleh karena itu, terbuka kemungkinan kerjasama investor diberbagai bidang baik di perkebunan kelapa sawit maupun batu bara," kata Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsudin, kepada para wartawan setelah menerima kunjungan dari Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Abdul Rahman Buchori, di Jakarta, Selasa sore. Dia mengatakan dalam pertemuan tersebut juga membicarakan kemungkinan kerjasama di masa depan untuk lebih diperluas dan ditingkatkan ke bidang-bidang lain seperti perdagangan dan ekonomi. "Tadi beliau secara singkat menyampaikan banyak sekali peluang-peluang kerjasama di bidang perdagangan, ekonomi, dan bisnis, baik ke Saudi Arabia maupun ke Indonesia," ujar dia. Din juga mengatakan ada juga pembicaraan secara khusus mengenai penerimaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) terampil untuk Arab Saudi, tidak hanya pembantu rumah tangga tetapi juga perawat atau tenaga kerja di bidang lainnya. Menurut Din, Arab Saudi akan merasa senang apabila tenaga kerja asal Indonesia dapat mengisi sektor formal yang selama ini lebih didominasi oleh tenaga kerja asal Filipina dan Thailand. "Tentu mereka senang jika bisa diisi oleh Indonesia sebagai sesama negara muslim," ujar Din. Menurut Din, hubungan antara Arab Saudi dengan Indonesia yang selama ini telah berjalan baik, juga dinilai sangat penting dan istimewa. Dan secara khusus selama ini Muhammadiyah dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah berhubungan dengan baik dalam bidang pendidikan dan dakwah, katanya. Din mengatakan Muhammadiyah sering mendapat beasiswa dari beberapa universitas di Arab Saudi. Dilain pihak Pemerintah Arab Saudi sangat mendukung terlaksananya dakwah Islam di Indonesia baik lewat pembangunan masjid dan madrasah, atau juga melalui dai-dai Organisasi Masyarakat tersebut. Namun, Din mengatakan, sangat disayangkan dalam pertemuan belum sempat dibicarakan masalah jemaah haji Indonesia yang baru-baru ini terhadang masalah di Arab Saudi.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007