Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigarsi (KDPDTT) melakukan "Letter of Intens" (LoI) dengan Kementerian Pertanian dan Pengembangan Desa Vietnam untuk mempercepat pembangunan kawasan pedesaan dan daerah tertinggal.

Menteri DPDTT Marwan Jafar dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis, mengatakan kerja sama kali ini mengandung makna positif dan strategis untuk kedua negara terutama untuk kedua kementerian, yakni terjalinnya kerja sama antara kedua belah pihak.

Marwan mengatakan kerja sama tersebut akan difokuskan pada tiga bidang, antara lain pembangunan pertanian di kawasan pedesaan, pengembangan kawasan pedesaan, dan "sharing" informasi terkait pengembangan pedesaan.

Pasalnya, sebagai keluarga besar ASEAN, baik Indonesia maupun Vietnam memiliki kewajiban yang sama dalam mengembangkam sektor pertanian dan kawaaam pedesaan.

Kesamaan kedua negara ini, menurut dia, salah satunya jumlah desa yang begitu banyak. Di Indonesia, terdapat 75 ribu desa yang tersebar di 34 provinsi dan 502 kabupaten, dan di antara desa-desa tersebut sekurang-kurangnya terdapat 122 kabupaten yang masih memiliki predikat kawasan daerah tertinggal.

Begitu pula dengan Vietnam, lanjut Marwan, dari jumlah penduduk sekitar 60 juta jiwa, 80 ribu di antaranya merupakan masyarakat desa yang tersebar di daerah pedalaman, pegunungan, dan pulau.

"Oleh karena itu, kami bersepakat agara kerjasama ini secara khusus terfokus pada upaya pengembangan model pertanian di kawasan pedesaan, pengembangan kawasan pedesaan, serta berbagi informasi terkait pengembangan pedesaan," ujar dia.

Menteri Pertanian dan Pedesaan Vietnam Cao Duc Phat, menurut Marwan, juga sangat mengapresiasi langkah Kementerian Desa untuk menjalin kerja sama antarkedua belah pihak mengingat beratnya beban yang diemban kementeriannya.

Mereka, lanjut Marwan, berharap agar LoI ini terus dimatangkan dan ditindaklanjuti dengan kerja sama yang konkret. Akan dibentuk gugus tugas untuk menindaklanjuti kerja sama ini, sehingga pertemuan pertama tersebut bisa menjadi "entry point" untuk mendorong inisiasi positif untuk pengembangan kedua negara.

Indonesia dan Vietnam dengan mayoritas jumlah penduduk yang tersebar di desa-desa sedang menggenjarkan program percepatan pembangunan pedesaan sebagai salah satu program pembangunan nasional.

Vietnam membuat tugas untuk pembangunan pedesaaan dengan sejumlah kriteria, yakni pembangunam infrastruktur dasar, membantu aktivitas produksi, peningkatan pendapatan rakyat, mengembangkam kesehatam pendidikan dam kebudayaan, melindungi lingkungan hidup masyarakat di pedesaan, serta melindungi keamanam dan kenyamanan masyarakat desa.

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2015