Jakarta (ANTARA News) - Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) menyimpulkan bahwa produk-produk Indonesia sangat potensial dan bisa bersaing di pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), termasuk tenaga kerja.

"Apkasi memberikan beberapa catatan penting, di antaranya percepatan pembangunan infrastruktur pelabuhan, aksesibilitas jalan raya dan bandara. Apkasi juga meminta pemerintah konsisten dalam penyediaan energi listrik di daerah," kata Ketua Umum Apkasi, Mardani H. Maming di Jakarta, Sabtu.

Dalam menghadapi Pasar Bebas ASEAN, Apkasi akan bertemu 33 duta besar, termasuk duta besar untuk negara-negara Asia Tenggara untuk membahas potensi Masyarakat Ekonomi ASEAN bagi produk-produk daerah kabupaten.

Menurut dia, tantangan yang dihadapi daerah dalam pasar bebas MEA adalah ketersediaan infrastruktur dan kualitas sumber daya manusia.

"Untuk infrastruktur, tentu kita harus mengakui bahwa perubahan pola pembangunan mulai berubah. Presiden konsisten dengan Nawa Cita dimana pembangunan dimulai dari pinggiran. Ini bisa kita lihat dari pembangunan-pembangunan yang terlaksana dalam satu tahun terakhir seperti jalan tol, kereta api dan pembangunan bandara. Tinggal bagaimana daerah mengemas potensi-potensinya untuk pasar. MEA ini harus jadi peluang bagi daerah," katanya.

Dalam menghadapi MEA, Mardani mengapresiasi program pemerintah dalam penyediaan energi listrik. Energi listrik sangat vital bagi daerah, khususnya untuk mendorong pertumbuhan industri di daerah.

"Komitmen pemerintah merealisasikan penyediaan listrik sebesar 35 ribu Mega Watt (MW) dalam jangka waktu lima tahun sejak 2014 hingga 2019 harus diapresiasi. Energi listrik sangat dibutuhkan daerah untuk membangun perekonomian dan daya saing, baik itu untuk industri kecil, menengah dan juga industri besar. Artinya, dengan terjaminnya listrik di daerah, investasi untuk industri hilir juga akan terbuka lebar. Ini sangat menguntungkan daerah," ujarnya.

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2016