Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah 79 mahasiswa Universitas Helwan, Mesir, melakukan protes terhadap dosennya, Dr Gabeer Mohamed El-Gazari, karena dinilai melecehkan Islam. Menurut seorang mahasiswa, Mostafa Ezzuddin, seperti dikutip suratkabar Al-Masri Al-Yawm, kasus itu bermula pekan lalu ketika sang dosen menyampaikan perkuliahan tentang perdagangan luar negeri. Menurut dia, para mahasiswa dikejutkan dengan sikap dosen tersebut dengan mengganti kalimat `Bismillah (Dengan nama Allah)` dengan kalimat `Bismi Amerika Al-Adhimah (dengan nama Amerika Agung). Seperti biasa di awal perkuliahan, dosen itu menulis di bagian kanan atas papan tulis, yaitu tanggal perkuliahan, di samping kalimat `Bismillahir Rahmanir Rahim`, tapi pada hari itu bukannya ditulis "Bismillah," namun muncul kalimat `Bismi Amerika` tersebut. "Kita harus menghormati semua agama. Setiap orang bebas menganut kepercayaan sesuai keyakinannya, dan di papan tulis ini pun kita hendaknya menulis tanggal Hijriyah dan Masehi secara bersamaan," katanya. Seorang mahasiswi berdiri menyatakan protes dan menolak pernyataan dosen itu, khususnya menyangkut `Bismi Amerika` tersebut. Namun, sang dosen menolak protes itu dan mengatakan, siapa yang mempunyai pertanyaan harap ditulis dan dikirimkan kepadanya. Karuan saja para mahasiswa menanyakan ihwal agama yang dianut sang dosen. Tapi dijawabnya, `Agama saya adalah Amerika, dan saya berharap menjadi hamba AS.` Mendengar jawaban itu, para mahasiswa semuanya keluar meninggalkan tempat perkulihaan, namun dosen itu memerintahkan penjaga pintu untuk menutup pintu agar mahasiswa tidak boleh keluar. Belakangan, selidik punya selidik, ternyata sang dosen itu sedang dihinggapi penyakit jiwa, yang juga dibenarkan oleh keluarganya. Sementara itu, menurut Al-Jazeera, Rektor Universitas Helwan, Dr. Abel Hay Obeid, mengatakan tidak akan memberi sanksi terhadap dosennya. "Tidak ada dosa bagi orang sakit," kata Rektor Obeid.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007