Jakarta (ANTARA News) - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II (Persero) telah mengirimkan satu kapal tunda yang dilengkapi dengan fasilitas pemadam kebakaran untuk membantu kapal jenis "Passenger Roro" Levina I yang terbakar Kamis pagi (22/2). "Kami mendapatkan laporan dari menara Syahbandar Pelabuhan Tanjung Priok mengenai terbakarnya kapal jenis Roro Levina 1 itu sekitar pukul 6.30 WIB di sekitar perairan Selat Sunda dan kami sudah mengirimkan satu kapal tunda yang berangkat pukul 07.30 WIB untuk membantu pemadaman kapal yang terbakar itu," kata Asisten Manajer Humas PT Pelindo II, Ambar Wiyadi, ketika dihubungi di Jakarta, Kamis. Menurut informasi yang didapat, Ambar mengatakan Kapal Levina 1 itu bertolak Kamis (22/2) pukul 01.00 WIB dinihari dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju ke Pangkalan Balam, Bangkam, dengan jumlah penumpang 228 orang serta mengangkut 42 truk, delapan mobil, dan lima motor. Ditanya apakah ada korban jiwa dalam peristiwa itu, Ambar mengatakan belum mengetahuinya, namun demikian berdasarkan informasi terakhir, sudah ada sekitar 50 penumpang yang dievakuasi oleh sejumlah nelayan. Sementara itu, Kadispen Armabar, Letkol (laut) Drs. Hendra Pakan, mengemukakan kondisi kapal dan nasib sekitar 350 orang penumpang dan awak kapal naas itu belum diketahui. Namun, menyusul kebakaran yang terjadi antara Pukul 05.20 WIB dan 06.00 WIB pada koordinat 05 19 S - 107 00 T itu, Panglima Armabar Laksda TNI Muryono telah memerintahkan lima KRI dan dua pesawat udara TNI AL bertolak untuk membantu pengevakuasian para penumpang dan awak kapal. Kelima KRI yang dikerahkan untuk menolong para penumpang dan awak kapal itu adalah KRI Lemadang, Kobra, Viper, dan Sanca, Kalkalagian. Sehari sebelumnya (21/2), pesawat AdamAir jenis Boeing 737-300 yang melayani jalur penerbangan Jakarta-Surabaya dengan nomor penerbangan KI 172 mengalami pecah ban saat mendarat di Bandara Juanda Surabaya, namun semua penumpang dan awak pesawat naas itu selamat. Badan pesawat naas itu mengalami retak dan melengkung hingga 40 derajat. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007