Jakarta (ANTARA News) - Penyanyi dangdut terkemuka Megqy Z mengaku kecewa terhadap upaya penegakan hukum terkait dengan makin beraninya para pembajak kaset di tanah air, karena sejak dicanangkan pemberantasan kaset bajakan ternyata hasilnya hingga kini bagai "jalan di tempat" atau tak banyak memgalami kemajuan. Dijumpai di kawasan Kampung Artis, tempat para seniman berkumpul di kawasan Jakarta Timur, Kamis , Meggy mengatakan, nasib para pencipta lagu untuk mendapat haknya dari hasil karyanya masih jelek . "Hal itu dapat diukur dari upaya penegakan hukum, terutama untuk memberantas para pembajak kaset," kata dia. Pendapat Meggy juga dibenarkan rekan-rekannya yang tengah berkumpul sambil ngobrol di kafe Kampung Artis. Para pencipta lagu sekarang sudah tak mendapat tempat sebagaimana harapan mereka. "Siapa sih yang mau membeli kaset mahal. Beras mahal, sudah jelas akan membawa dampak terhadap daya beli warga kelas menengah ke bawah," katanya. Menurut pembawa lagu "Sakit Gigi" ini, ketika warga kelas menengah daya belinya rendah tentu mereka akan suka membeli kaset dengan harga murah. Apalagi kaset dangdut dengan segmen kelas menengah ke bawah, jelas akan suka beli kaset bajakan . Kondisi itu mendorong produsen untuk berkongkalingkong (kolusi) dengan para pembajak kaset. "Mana ada sih produsen mau rugi dengan kondisi ekonomi seperti sekarang," ujar Meggy. Mengenai banyaknya kaset bajakan di pasar yang hingga kini tak juga diberantas aparat kepolisian, Meggy tak terlalu berharap banyak dari pelaksanaan niat baik polisi. Hasilnya, pasti seperti jalan di tempat. Pasalnya, lagi-lagi kondisi ekonomi yang menyebabkan pihak aparat tak mampu berbuat banyak. "Memberantas para pembajak kaset seperti juga menghadapi PSK (Pekerja Seks Komersial). Aparat dan pelaku bagai kucing-kucingan di suatu tempat," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007