Bandung (ANTARA News) - Unsur budaya sunda seperti Tarian Merak, Batik Mega Mendung dari Cirebon dan senjata tradisional Kujang akan diaplikasikan di sisi darat Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka.

"Ketika BIJB akan melakukan pembangunan, mendapatkan detail tekniknya dari Dishub Jabar. Pada desain itu, konsultan pelaksananya sudah mengakomodasi kebudayaan Jawa Barat atau Sunda," kata Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas di Bandung, Senin.

Ia mengatakan, unsur budaya Sunda seperti Tari Merak akan diaplikasikan pada atap bangunan terminal utama Bandara Kertajati.

"Bangunan ini cukup tinggi biayanya, lekukan, atap menggambarkan lekukan Merak. Simbolisasi Tarian Merak yakni tarian untuk menyambut kedatangan tamu. Jadi bandara ini dianggap referensi bagaimana Jawa Barat menerima tamu seperti Tarian Merak," kata dia.

Unsur budaya Sunda lain yang diaplikasikan pada bandara ini adalah Batik Mendung khas Cirebon di ruang check in bandara dan menara ATC yang dibangun menyerupai senjata tradisional "kujang".

"Tinggi menara ATC-nya sekitar 60 meter, ini salah satu bentuk identitas Jawa Barat, bentuknya Jawa Barat sekali," kata dia.

Menurut dia, ornamen budaya Sunda lainnya diaplikasikan pada interiornya berupa Payung Geulis Tasikmalaya dan karpet di ruang tunggu bandara yang bermotif bulu Merak.

Pembangunan sisi darat tahap pertama Bandara Kertajati sudah dimulai akhir 2015 dan untuk tahap dua akan memperbesar kapasitas terminal dan perpanjangan runway hingga 3,500 meter.

"Pembangunan fasilitas sisi darat BIJB telah dimulai. Ketiga tim kontraktor telah memulai pekerjaan sesuai dengan paket yang ditentukan," kata Virda.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2016