Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian menyerap 77 persen anggaran dari pagu anggaran Rp4,59 triliun hingga 31 Desember pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015.

"Penyerapan anggaran ini terendah selama lima tahun terakhir, yang disebabkan oleh beberapa faktor," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin di Jakarta, Senin.

Salah satunya adalah anggaran revitalisasi pabrik gula senilai Rp153,9 miliar yang gagal dilaksanakan menyusul penolakan PT Perkebunan Nasional (PTPN) III.

Penolakan perusahaan BUMN tersebut dikarenakan PTPN III telah menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) dari Kementerian BUMN.

Selain itu, adanya tambahan anggaran sebesar Rp1,85 triliun yang revisinya baru selesai September 2015 dan tidak dapat dieksekusi di tahun yang sama membuat serapan anggaran kurang maksimal.

Untuk itu, Saleh menegaskan agar hal tersebut tidak terulang di 2016, dan meminta realisasi anggaran dipercepat dengan melakukan lelang barang dan jasa lebih awal, sehingga memiliki cukup waktu untuk menyelesaikannya.

"Kalau kemarin pencairan anggaran dimulai Mei, Juni bahkan ada yang September. Itu tidak mungkin bisa. Kalau tahun ini bahkan sudah ada lelang yang dimulai Desember 2016 untuk anggaran 2016. Kami harap lebih maksimal," ujar Saleh.

Saleh meminta, kegiatan yang tidak diblokir dan tidak ada hambatan dapat segera dimulai dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip akuntabilitas serta ketaatan terhadap peraturan dan ketentuan undang-undang.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016