Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pedagangan Mari Elka Pangestu menyatakan operasi pasar (OP) beras yang selama ini dilakukan telah menurunkan harga beras secara nasional sebesar Rp100/kg. "Harga beras pada minggu ketiga Februari secara nasional sudah turun Rp100/kg dibanding harga akhir Januari lalu," kata Mari usai mengikuti rapat koordinasi membahas masalah penanaman modal di Gedung Departemen Keuangan Jakarta, Kamis. Khusus di Pasar Induk Cipinang sebagai sentra beras di wilayah DKI Jakarta, kata Mari, harga beras mengalami penurunan lebih besar yaitu sebesar Rp450/kg. Menurut Mari, pemerintah akan terus melaksanakan operasi pasar beras hingga harga beras kembali stabil di tingkat yang wajar. "Kita sadari bahwa pelaksanaannya harus kita tingkatkan sehingga lebih efektif karena kita ingin semua harga bisa stabil lagi," katanya. Pemerintah akan mengawasi dan memperbaiki pelaksanaan operasi pasar untuk menghindari adanya penyimpangan dalam pelaksanaannya. "Tadi pagi sudah ada yang ditangkap penegak hukum karena melakukan tindakan yang melanggar aturan dalam operasi pasar beras. Peraturan sudah jelas dan ada tim antar instansi dari Bulog, Pemda, dan aparat keamanan yang melakukan pengawasan," katanya. Ia menyebutkan ada berbagai jenis operasi pasar beras yang dilakukan saat ini seperti ada yang langsung ke pemukiman, langsung ke ritel, ada yang melalui pedagang besar yang mempunyai ritel. "Itu harganya Rp3.700 per kg, setiap ritel dibatasi hanya boleh menyalurkan 5 ton dan kemudian menjualnya per konsumen maksimal 50 kg," jelasnya. Ia meminta agar operasi pasar beras itu jangan disamakan dengan beras untuk rakyat miskin (raskin) yang harganya Rp1.000/kg. Menurut dia, beras untuk rakyat miskin sudah jelas sasarannya yaitu untuk rakyat miskin dengan harga Rp1.000/kg sementara beras operasi pasar harganya Rp3.700/kg. "Kalau memang ditemukan penyimpangan dalam pelaksanaan operasi pasar beras, tolong segera laporkan ke tim pengawas dan mereka akan segera melakukan tindakan," kata Mari.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007