Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi VIII DPR dari Faksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Abdul Fikri Faqih, menyarankan semua pihak menahan diri sekalipun aksi teror disertai ledakan di Sarinah pagi ini menimbulkan duka dan marah terutama bagi keluarga korban.

"Meski duka dan marah, namun semua pihak supaya menahan diri untuk memberi spekulasi atas kejadian ini. Sampai ada kejelasan dari yang memiliki otoritas," kata dia di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis. 

"Sebagai warga bangsa kita sedih karena ada yang berusaha mengusik keutuhan dan keamanan negeri ini," kata dia. 

Menurut dia, spekulasi misalnya asumsi yang mengaitkan kejadian ini dengan peristiwa serupa di luar negeri ataupun berbau agama, hanya akan membuat kita tak bisa berpikir jernih, hingga akhirnya sulit mengungkap kejadian sebenarnya. 

"Seperti asumsi-asumsi misalnya mengaitkan satu peristiwa dengan peristiwa lain apalagi peristiwanya di luar negeri atau dikaitkan dengan agama. Ini adalah hal-hal yang membuat kita tidak jernih dalam mengungkap sebuah peristiwa," tutur dia. 

Dia berharap kerjasama dari semua pihak untuk mengungkap dan memberi solusi yang komprehensif mengenai peristiwa ini. 

Sementara itu, anggota Komisi IX DPR dari fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Siti Masrifah, menilai, jika aksi teror di Sarinah mengatasnamakan Islam, maka ini jelas menodai Islam. Menurut dia, ajaran Islam samasekali tidak menginginkan kekerasan. 

"Bila dia melakukan sembari mengumandangkan takbir, saya bilang, orang-orang ini menodai Islam. Padahal, Islam kan tidak menginginkan kekerasan," tutur dia.

Pewarta: Lia Santosa
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2016