Dili (ANTARA News) - Seorang tentara Australia menembak mati seorang warga sipil Timor Timur setelah diserang dengan anak panah baja, kata Pasukan Pertahanan Australia (ADF). ADF mengatakan tentara itu, yang berada di Timor Timur sebagai bagian dari anggota pasukan penjaga perdamaian internasional, menghadapi satu keributan di sebuah kamp pengungsi di bandara Comoro, Dili ketika penembakan itu terjadi Jumat pagi. "Dalam insiden itu seorang tentara diserang dengan anak panah baja yang kemungkinan senjata-senjata pembawa maut," kata ADF dalam sebuah pernyataannya yang disiarkan AFP. Ia membela diri dengan menembak penyerang itu, yang mengakibatkan seorang warga Timor Timur, sambungnya. ADF mengatakan pihaknya menyesalkan insiden yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan kasus penembakan itu sedang diusut oleh Pasukan Keamanan Internasional (ISF) dan polisi PBB yang berusaha mewujudkan perdamaian di negara kecil tersebut. "Para tentara ISF beroperasi di bawah peraturan ketat. Peraturan-peraturan ini mengizinkan tentara ISF untuk membela diri, dan orang-orang lain yang mereka wajib lindungi," kata ADF. Kematian itu terjadi di tengah-tengah usaha untuk menghentikan aksi kekerasan di jalan yang terjadi kembali di ibukota Timor Timur, Dili, yang menyebabkan tujuh polisi PBB cedera dan 148 orang ditahan. Aksi kekerasan itu sebagian besar melibatkan pemuda anggota geng yang bermusuhan dan merupakan termasuk kekerasan terburuk yang melanda Dili sejak kerusuhan besar April dan Mei tahun lalu yang menewaskan 37 orang. PBB menggelar sekitar 1.300 polisi untuk membantu memulihkan ketertiban, didukung Pasukan Keamanan Internasional yang dipimpin Australia sekitar 1.000 personil.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007