Para perdana menteri kedua negar bertemu Minggu, dua hari setelah militan Alqaeda menduduki Hotel Splendid di ibu kota Burkina Faso, Ouagadougou, dengan menembaki sebuah restoran dan menyerang sebuah hotel lainnya di dekat Splendid, dengan menewaskan paling sedikit 28 orang yang berasal dari tujuh negara.
Serangan yang diakui dilakukan Alqaeda di Magribi Islam (AQIM) itu mengikuti serbuan serupa November tahun silam ke sebuah hotel mewah di ibu kota Mali, Bamako, yang menewaskan 20 orang, termasuk warga negara Rusia, Tiongkok dan Amerika Serikat.
AQIM mengaku mengutus tiga penyerang dan menyebut hotel yang disasar mereka, termasuk wilayah di sekitarnya, sebagai "salah satu sarang spionase global paling berbahaya di barat benua Afrika," demikian Reuters.
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2016