Sukabumi (ANTARA News) - Tim SAR pada Jumat (23/2) menghentikan pencarian korban longsor di Kampung Nyalindung, Desa Titisan, Sukalarang, Sukabumi, Jabar, meski seorang korban yang juga penambang pasir PT Hasta Pasir, Ade Sobari (33), belum ditemukan. "Evakuasi dihentikan total sekitar pukul 11.00 WIB setelah warga melakukan `tahlilan` sebagai ikhtiar agar korban Ade dapat ditemukan. Kami sudah berusaha keras dan optimal melakukan pencarian korban Ade, namun tidak menghasilkan apa-apa," kata Wakil Ketua Satkorlak Penanggulangan Bencana Sukabumi, Letkol (Inf) Karmin Suharna kepada ANTARA di Sukabumi. Menurut Karmin Suharna, yang juga Komandan Kodim (Dandim) 0607/Sukabumi itu, Tim SAR dari unsur TNI-AD, menghentikan total pencarian korban, karena merujuk pada standar evakuasi SAR selama tujuh hari sejak peristiwa itu terjadi. "Dengan penghentian evakuasi, maka satu korban yang belum ketemu, yakni Ade Sobari dinyatakan hilang," katanya. Mengenai permintaan pihak keluarga yang menolak evakuasi dihentikan, kata dia, sesuai dengan rencana dan standar nasional dari Tim SAR bahwa evakuasi hanya dilakukan selama tujuh hari. Namun, permintaan keluarga itu akan dilanjutkan kepada pihak PT Hasta Pasir. "Batas akhir evakuasi memang berakhir pada Jumat ini, namun saya akan turunkan 30 personil untuk membantu masyarakat guna proses mengevakuasi yang dilakukan pihak perusahaan penambang pasir itu," katanya. Sementara itu, adik korban Ade Sobari, yakni Nurdin (24) mengatakan, pihaknya menolak agar evakuasi dihentikan, pasalnya pihak keluarga menginginkan agar jenazah Ade dapat ditemukan. "Kami minta agar evakuasi tidak dihentikan agar kami dapat menguburkan jenazah korban, meski (yang ditemukan) hanya jarinya saja," kata Nurdin. Hingga batas akhir evakuasi, satu korban bernama Ade Sobari (33) belum ditemukan, sedangkan tiga korban lainnya, yakni Aam (40), Asep (25), dan Apen (35) sudah ditemukan hari Selasa (20/2) dalam keadaan meninggal dunia, dan kemudian dimakamkan di rumah duka masing-masing. Longsoran tanah tebing yang terjadi pada Sabtu (17/2) pagi sekitar pukul 04.15 WIB itu, mengakibatkan lima orang penambang pasir yang sedang mencari batu di danau buatan itu terhempas oleh gelombang air akibat terjatuhnya tanah tebing di sekitar danau tersebut longsor dengan ketinggian sekitar 25 meter, namun satu orang lainnya tidak tenggelam.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007