Jakarta (ANTARA News) - PT Jasa Marga Tbk mengakui telah gagal mencapai target pendapatan 2015 sebesar Rp7,92 triliun (di luar pendapatan konstruksi) karena adanya pelemahan ekonomi dan beberapa peristiwa penting yang berpengaruh terhadap kinerja perseroan pada tahun itu.

"Ya memang agak berat karena adanya beberapa peristiwa di 2015, selain faktor pelemahan ekonomi makro. Namun, pada 2016 kami mengharapkan dapat meraih pendapatan sekitar Rp8,6 triliun," kata Direktur Keuangan PT Jasa Marga Tbk Reynaldi Hermansjah menjawab pers disela Program Pelestarian Alam di Sungai Cisadane dalam rangka HUT Jasa Marga ke-38, Tangerang, Rabu.

Tanpa merinci beberapa peristiwa yang dimaksud, Reynaldi juga enggan merinci kinerja keuangan perseroan yang belum diaudit pada 2015 karena sekitar akhir bulan ini laporannya baru bisa diselesaikan.

Namun, Dia menyampaikan secara umum, jumlah trafik yang melintas di seluruh jalan tol yang dioperasikan BUMN ini pada 2015 relatif meningkat menjadi 1,4 miliar kendaraan dengan rata-rata pertumbuhan konsolidasi dibanding 2014 sebesar 4,5 persen.

"Meski pendapatan terkoreksi, kami juga melakukan efisiensi di seluruh lini bisnis sehingga secara keseluruhan, pendapatan tidak terlalu terganggu," katanya.

Ia juga menegaskan, tahun-tahun belakangan ini bagi perseroan adalah periode ekspansi luar biasa sehingga perolehan laba bersih relatif rata per tahunnya. "Beban bunga kami saja pada 2015 mencapai Rp1,5 triliun," katanya.

Meski begitu, katanya, pada 2015 itu, total aset perseroan tumbuh signifikan dari Rp35 triliun menjadi Rp38 triliun.

Pada tahun ini, tegasnya, belanja modal perseroan sekitar Rp13,8 triliun yang sebagian besar adalah untuk pembangunan ruas-ruas tol baru.

Ia juga menyebut, perseroan pada 2016 akan menambah sekitar 70 kilometer ruas tol baru dari tiga ruas yakni Surabaya-Mojokerto seksi IV, Semarang-Solo seksi Bawen-Salatiga dan sebagian Solo-Ngawi.

"Pada 2017 akan lebih besar lagi yakni sekitar 290 km tambahan ruas tol sehingga pada akhir tahun itu, total ruas tol kami sudah menembus di atas 1000 km tol," katanya.

Bantaran sungai

Terkait dengan program Pelestarian Alam dalam rangka HUT Jasa Marga ke-38 itu, Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko A. Pandu Djajanto menjelaskan, program pelestarian alam tersebut akan dilakukan sepanjang tahun dan fokus tahun ini adalah penghijauan di 12 lokasi bantaran sungai.

"Bersama pihak terkait kami menanam pohon, membersihkan sungai dari sampah dan pemasangan rambu himbauan pelestarian alam. Khusus di Cabang Jakarta-Tangerang, terpusat di Sungai Cisadane seluas 1,4 ha," katanya.

Keduabelas lokasi penghijauan tersebut, tersebar di 12 wilayah operasional atau cabang PT Jasa Marga di Indonesia seperti Cabang Belmera di Medan (Sungai Deli), Cabang Surabaya (Sungai Besar Gunung Sari) dan Cabang Jakarta-Cikampek (Sungai Citarum Km26) dan beberapa sungai lainnya.

"Total kami menanam 4.550 buah pohon, rambu himbauan pelestarian alam 225 buah dengan anggaran keseluruhan mencapai Rp400 juta," kata Pandu.

Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2016