Manado (ANTARA News) - Cuaca ekstrim akhir-akhir ini membuat petugas mengalami hambatan dalam melakukan uji coba operasi pembangkit listrik terapung di Amurang Minahasa Selatan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

"Uji Coba Operasi MVPP Zeynep Sultan Terkendala Cuaca Ekstrim yang melanda perairan di Amurang, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, dimana ditandai dengan turunnya hujan lebat dan tiupan angin kencang dengan kecepatan 20 km/jam," kata Supervisor Humas dan Bina Lingkungan PLN Suluttenggo Dermawan Amir Uloli di Manado, Jumat.

Akibat kondisi cuaca ekstrim tersebut, katanya, turut berdampak pada terhambatnya proses uji operasi dari kapal pembangkit listrik atau Marine Vessel Power Plant (MVPP) Zeynep Sultan yang memiliki kapasitas 120 MW.

Hal ini dikarenakan rusaknya fasilitas yang ada di Gantry Darat, yaitu dengan terangkatnya 2 (dua) titik kaki tiang (stuff) di sisi tower ERS yang terlepas dan terangkat sekitar 15 cm dari pondasinya pada Kamis (21/1) pukul 14.05 WITA.

Gantry Darat adalah salah satu komponen utama yang dibangun sebagai media untuk menyalurkan listrik yang akan dihasilkan oleh kapal pembangkit listrik ke jaringan transmisi 150 kV interkoneksi Sulawesi Utara-Gorontalo (Sulutgo).

Kapal pembangkit listrik ini masih dalam proses uji coba operasi dimana untuk tahap awal telah berhasil melalui 2 (dua) hari masa uji coba, yaitu pada hari Selasa dan Rabu (19-20 Januari 2016) dengan pembebanan 40 persen atau menghasilkan listrik 7 MW ke sistem Sulutgo.

Namun, akibat adanya kerusakan pada sisi gantry darat ini, maka rangkaian proses uji coba dengan sangat terpaksa harus di tunda dan baru akan kembali dilanjutkan tahapan uji pembebanan mesin 100 persen setelah selesai dilakukan perbaikan pada gantry darat.

"PLN mengupayakan secepatnya penyelesaian pekerjaan perbaikan kerusakan pada Gantry Darat ini agar dapat segera digunakan kembali untuk menyalurkan listrik dari MVPP Zeynep Sultan," jelasnya.

Untuk itu, PLN Wilayah Suluttenggo akan menurunkan tim gabungan yang terdiri dari AP2B Sistem Minahasa dan UPK Jaringan Sulawesi Utara - Gorontalo. Untuk tahap awal, pada Kamis (21/1) sore telah dilakukan langkah darurat berupa pembuatan penahan tower.

Untuk jangka panjang, terutama dalam mengantisipasi kendala ombak, pihak Karpower selaku pemilik kapal pembangkit ini, sedang membangun dermaga sekaligus break water (pemecah gelombang) agar kapal dapat terhindar dari terjangan ombak/gelombang.

Seperti diketahui, hampir di seluruh daerah yang berada di wilayah propinsi Sulawesi Utara, sejak Rabu (20/1) sore hingga Kamis (21/1) malam ini, dilanda cuaca yang cukup ekstrim, berupa turunnya hujan dengan intensitas lebat, dan tiupan angin kencang yang berkisar antara 18-25 km/jam. Cuaca ekstrim masih akan dapat terjadi dalam beberapa hari ke depan. Hal ini sebagaimana prakiraan cuaca yang dilansir oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2016