Jakarta (ANTARA News) - Laba bersih dari 26 Badan Usaha Milik Negara Bidang Pertambangan, Industri Strategis dan Media (PISM) diprediksi berkisar di angka Rp33 triliun pada tahun 2016 ini.

"Untuk tahun 2016 ini, laba bersih BUMN PSIM diprediksi di angka Rp33,1 triliun yang turun sedikit jika dibandingkan dengan capaian laba bersih pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp33,9 triliun," kata Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis dan Media, Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat.

Kendati mengalami penurunan laba bersih, lanjut Harry, 26 BUMN PISM yang terbagi dalam lima cluster tersebut diprediksi akan memiliki peningkatan pendapatan usaha dari capaian pada 2015 sebesar Rp195,055 triliun.

"Meski laba bersih mengalami penurunan, untuk pendapatan usaha akan ada peningkatan menjadi Rp232,919 triliun pada 2016 ini," ujar Harry.

Untuk total aset BUMN PISM, Harry menuturkan pada 2016 akan mengalami pertumbuhan sebesar 11 persen dibanding capaian pada 2015 yang mencapai angka Rp359,82 triliun atau tumbuh 24 persen dibandingkan 2014 yang mencapai Rp290,994 triliun.

"Untuk 2016, total aset ditargetkan tumbuh 11 persen menjadi Rp399,952 triliun dibanding tahun 2015 lalu yang didapatkan dari cluster tambang dan semenan manufaktur, perkapalan dan industri berat, serta telekomunikasi dan media," ujar dia.

Sementara itu, untuk belanja modal (capital expenditure/capex) pada tahun 2016, Harry menambahkan akan mengalami peningkatan 68 persen dari realisasi pada tahun 2015 di angka Rp48,452 triliun.

"Mengenai capex pada 2016 BUMN PISM menganggarkan belanja modal sebesar Rp81,2 triliun atau tumbuh 68 persen dibandingkan 2015. Sedangkan untuk belanja Operasional juga mengalami peningkatan," ucap Harry.

Untuk belanja operasional (Operational Expenditure/opex) tahun 2016 Kementerian BUMN memprediksikan BUMN PSIM akan menggunakan Rp168,417 triliun yang meningkat dari tahun 2015 lalu di angka Rp154,422 triliun.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016