Depok (ANTARA News) - Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat menganggarkan Rp85 miliar untuk mengantisipasi bencana banjir, agar dapat mengurangi dampak negatif bencana pada kota yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta tersebut.

"Biaya itu nanti digunakan untuk membangun turap dan perbaikan sungai bahkan jembatan sekalipun," kata Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (Bimasda) Kota Depok, Manto di Balaikota Depok, Jumat.

Ia mengatakan pihaknya telah memantau 11 kecamatan yang ada di Depok untuk menekan potensi banjir dengan menormalisasikan sungai, setu dan turap.

"Meminimalisasi potensi kebanjiran yang dilakukan adalah dengan cara membabat gulma di setiap setu, sungai, dan turap serta mengeruk kedalaman setu dengan alat berat," katanya.

Normalisasi dilakukan selain untuk meminimalisir banjir di Depok juga untuk mencegah dampak banjir ke kota lain khususnya Jakarta.

"Permasalahan banjir di Depok berdampak Jakarta karena setu yang ada di Depok belum semuanya dinormalisasi," tambahnya.

Menurutnya, guna menormalisasi 23 setu yang ada membutuhkan anggaran sekitar Rp450 miliar. Itu pun anggaran seharusnya dikucurkan dari pemerintah pusat.

Pihak Bimasda sudah ajukan anggaran untuk normalisasi ini tetapi belum juga direspons.

Ia mengatakan, saat ini kami berupaya menekan banjir dengan anggaran dari APBD, sehingga mencegah kebanjiran di Depok dan akibat air kiriman ke Jakarta menjadi tidak maksimal.

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2016