Jakarta (ANTARA News) - Bank Niaga mencatat laba sebelum pajak konsolidasi yang telah diaudit sebesar Rp932 miliar pada tahun 2006, atau meningkat 25 persen dari tahun 2005. Sementara itu laba bersih konsolidasi tahun 2006 sebesar Rp648 miliar atau meningkat 18 persen dari 2005, demikian laporan kinerja keuangan Bank Niaga, di Jakarta, Senin. Presiden Direktur Bank Niaga Hashemi Albakri mengatakan, "total pendapatan 2006 meningkat sebesar Rp767 miliar atau naik 36 persen dari tahun 2005 menjadi Rp2,9 triliun." Peningkatan itu terutama dari "net interest income" (pendapatan bunga bersih) yang tumbuh 28 persen menjadi Rp2,2 triliun dan "non interest income" yang tumbuh 68 persen menjadi Rp692 miliar. Bank Niaga juga berhasil mengelola pengeluaran biaya yang terlihat dari penurunan rasio biaya terhadap pendapatan dari 54,4 persen menjadi 47,59 persen. Sementara itu kredit dan dana pihak ketiga pada 2006 tumbuh sebesar 13 persen dan 14 persen dibanding 2005 menjadi Rp33 triliun dan Rp39 triliun. Sekitar 32 persen dari total kredit disalurkan ke segmen konsumer dan 29 persen ke sektor UKM. Bank itu juga mempertahankan posisi sebagai salah satu pemimpin pasar kredit perumahan dengan pangsa 10,1 persen seiring meningkatnya pinjaman ke sektor tersebut sebesar 17 persen menjadi Rp7,4 triliun atau 22 persen dari total kresit bank. Sementara itu kredit bermasalah (NPL) net pada 2006 menjadi 2,51 persen dari tahun sebelumnya 4,29 persen. Bank Niaga secara mayoritas dimiliki Bumiputra Commerce Holdings Berhad (BCHB) dari Malaysia dengan total saham 64,06 persen.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007