London/Kabul (ANTARA News) - Inggris akan mengirim tambahan 1,400 tentara ke Afganistan sesudah gagal membujuk anggota lain NATO untuk menambah tentara untuk menempur Talib, kata Menteri Pertahanan Des Browne kepada parlemen hari Senin. "Dalam syarat keseluruhan, tambahan ini sampai hampir 1,400 tentara, sebagian besar di antaranya akan ditempatkan sesudah musim panas ini," kata Browne seperti dikutip kantor-kantor berita transnasional. "Sebagian besar dari mereka akan berpangkalan di Helmand dengan beberapa di antaranya di lapangan terbang Kandahar...dengan seluruh tentara kita di Afganistan akan bertambah dari sekitar 6.300 sampai sekitar 7.700 orang," katanya. Tahun lalu merupakan waktu paling berdarah di Afganistan sejak balatentara pimpinan Amerika Serikat menggulingkan pemerintah Talib pada 2001 dengan tuduhan menyembunyikan Osama bin Ladin dan jaringan Alqaida-nya sesudah serangan 11 September atas negara adidaya tersebut. Persekutuan pertahanan Atlantik utara NATO, Amerika Serikat dan Talib mengancam melakukan serangan musim semi, yang secara luas dianggap sebagai tahun rawan bagi Afganistan, yang tetap genting lebih dari lima tahun setelah Talib jatuh. Browne menyatakan perkiraan sekarang adalah bahwa balatentara Inggris sepakat bertugas sampai 2009. "Saya sudah melobi mitra kami terus-menerus untuk mendapat bantuan tambahan di daerah itu dan saya akan terus melakukan itu," kata Browne. "Tapi semakin jelas bahwa kini, saat sampai pada tugas di bagian lebih menantang di Afganistan, hanya kami dan segelintir sekutu utama siap maju," katanya. Hampir 50 tentara Inggris tewas di Afganistan sejak perang pimpinan Amerika Serikat dilancarkan pada Oktober 2001, banyak sejak musim panas lalu ketika Inggris mengambil alih kepemimpinan NATO, menyebar lebih dalam ke daerah rawan di selatan. Sementara itu, dari Kabul dikabarkan bahwa Turki akan mengirim sekitar 1.000 tentara ke pasukan pimpinan NATO di Afganistan dalam beberapa bulan mendatang, kata menteri luar negeri Turki di ibukota Afganistans itu hari Senin, yang berarti menambah 200 tentara. "Sejak April, jumlah tentara Turki akan mencapai sekitar 1.000 orang," kata Menteri Luar Negeri Abdullah Gul kepada wartawan sesudah menemui mitra Afghan-nya, Rangeen Dadfar Spanta. Pasukan Bantuan Keamanan Antarbangsa (ISAF) pimpinan NATO menyatakan Turki mempunyai 800 tentara di Afganistan. Kebanyakan yang di propinsi Wardak, Afganistan selatan, tempat mereka melaksanakan tugas manunggal untuk membantu warga Afgan dengan keamanan dan pembangunan kembali negeri terkoyak perang itu. ISAF, yang sekarang beranggota 35.000 tentara, ditempatkan di Afganistan di bawah amanat Perserikatan Bangsa-Bangsa sesudah kejatuhan pemerintah Talib pada ahir 2001. Panglima tentara NATO menyeru tambahan tentara dan perlengkapan, karena diperkirakan terjadi peningkatan kekerasan dalam beberapa pekan mendatang terkait perlawanan pimpinan Talib. Wakil Presiden Amerika Serikat Dick Cheney melakukan kunjungan mendadak ke Pakistan hari Senin untuk mendesak Presiden Pervez Musharraf membantu menghentikan serangan baru gerilyawan Talib di Afganistan dan Alqaida. Amerika Serikat akan meningkatkan kehadiran pasukannya di Afganistan dengan 3.200 tentara untuk membantu menghadapi pertempuran hebat pada musim semi mendatang, yang diperkirakan negara adidaya itu dan NATO setelah tahun lalu, yang paling banyak menelan korban jiwa sejak pemerintah Talib terguling.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007