Pekanbaru (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) akan membeli enam pesawat tempur Sukhoy buatan Rusia menggunakan dana pinjaman kredit dari Pemerintah Australia senilai satu miliar dolar Amerika Serikat (AS), kata Kepala Staf TNI AU (Kasau), Marsekal TNI Herman Prayitno. "Rencananya, kita akan menambah enam pesawat tempur Sukhoy dengan menggunakan bantuan kredit dari Australia," ujarnya di Pekanbaru, Selasa. Namun demikian, lanjut dia, hal tersebut masih dalam proses yang akan dilaksanakan oleh Departemen Pertahanan (Dephan) dan Departemen Keuangan (Depkeu). Menurut dia, proses tersebut terkait dengan negosiasi dengan Pemerintah Australia mengenai tata cara peminjaman dana bantuan untuk pembelian pesawat. Ia juga mengatakan bahwa pada saat ini jumlah keseluruhan pesawat yang dimiliki oleh TNI AU berjumlah 250 pesawat, termasuk empat Sukhoy. "Dari 250 lebih pesawat tersebut, tingkat serviceable atau layak terbang hanya sebesar 50 persen saja," katanya. Oleh karena itu, ia mengemukakan, pihaknya menargetkan meningkatkan kelayakan terbang pesawat minimal mencapai 75 persen dari seluruh pesawatnya pada tahun 2009. "Apabila anggaran dari Pemerintah mencukupi, maka pada 2009 saya menargetkan kesiapan seluruh pesawat minimal 75 persen," katanya. Ia menambahkan peningkatan kelayakan itu menjadi 75 persen meliputi seluruh pesawat, baik pesawat tempur, pesawat transport, maupun helikopter. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007