Seoul (ANTARA News) - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Un berjanji menempatkan satelit lebih banyak di ruang angkasa meski masyarakat internasional menyiapkan sanksi untuk menghukum rezimnya atas peluncuran roket jarak jauh pekan lalu.

Dalam perjamuan untuk mengucapkan selamat kepada para ilmuwan, teknisi, dan pejabat yang berperan dalam peluncuran 7 Februari lalu, Kim menyatakan bahwa misi itu dilakukan pada "waktu yang rumit ketika pasukan lawan bersikap lebih memusuhi" menurut laporan kantor berita resmi Korut KCNA.

Korut pekan lalu memicu kemarahan internasional karena meluncurkan satelit Kwangmyongsong-4, hanya sebulan setelah uji coba nuklir keempatnya.

Peluncuran tersebut dipandang kebanyakan masyarakat internasional sebagai uji coba terselubung rudal balistik, yang melanggar sejumlah pasal resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang melarang negara bersenjata nuklir menggunakan teknologi balistiknya.

Kim menyatakan keberhasilan peluncuran terwujud karena kepercayaan tim terhadap partai berkuasa dan menambahkan bahwa kerja keras para ilmuwan menjadi bahan bakar utama roket tersebut.

Dia mengimbau para ilmuwan dan teknisi memanfaatkan keberhasilan tersebut untuk "mencapai target lebih tinggi dan dengan demikian meluncurkan lebih banyak satelit" menurut laporan KCNA.

Seperti dilansir kantor berita AFP, Amerika Serikat bersama dengan sekutunya di Asia, seperti Korea Selatan dan Jepang, memelopori berbagai upaya di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menyusun resolusi kuat yang akan memberikan sanksi lebih berat kepada Pyongyang atas uji coba nuklir dan peluncuran roket terkininya. (Uu.M038)

Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2016