Kupang (ANTARA News) - General Manager PT Telkom wilayah Nusa Tenggara Timur Daniel Sangka mengatakan gangguan telepon seluler dan Internet serta layanan ATM yang terjadi sejak Jumat (12/2) siang hingga Minggu subuh bukan karena pengaruh gempa.

Gangguan itu dipicu oleh kerusakan perangkat rectifier di ruang operasional Telkom di Ende, jadi bukan karena pengaruh gempa tektonik 6,6 skala Richter di Sumba Barat.

"Tetapi merupakan landing point jaringan kabel optik Telkom dari Bima-NTB. Karena semua operator telepon seluler di NTT menggunakan layanan dari Telkom," katanya dalam pernyataan tertulisnya dan diperoleh Antara, Senin.

Dengan demikian saat gangguan tersebut, semua jaringan telepon seluler di NTT bahkan sampai Timor Leste tidak berfungsi, termasuk juga dengan layanan ATM.

Dijelaskan, kerusakan perangkat rectifier yang berfungsi mengubah arus AC menjadi DC ini menyebabkan jaringan Telkom di seluruh NTT terganggu.

Dari Bima kabel bawah laut masuk di Ende lalu ke Sumba dan ke Kupang, sehingga ketika Ende mengalami gangguan maka semua akan terganggu,"kata Daniel.

Saat ini katanya upaya tengah gencar perbaikan dengan mengganti alat yang rusak tersebut. "Kebetulan ada alatnya dari Flexi yang tidak terpakai sehingga kita gunakan. Dan kini jaringan kembali normal," katanya.

Karena itu dirinya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat NTT. "Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan ini," katanya.

"Untuk lebih meningkatkan pelayanan di NTT, saat ini sedang dilakukan pembangunan kabel optik bawah laut atau Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) dari Makassar ke Maumere Flores," katanya .

Dengan adanya jaringan yang menghubungkan Makassar-Maumere maka menurut Daniel pelayanan Telkom di NTT semakin aman. "Kalau ada gangguan seperti di Ende itu maka tidak jadi masalah karena masih ada jarngan dari Makassar yang bisa digunakan.

Saat ini katanya sedang dibangun SKKL Larantuka Ibu Kota Kabupaten Flores TImur menuju -Kalabahi ibu Kota Kabupaten Alor dan Atambua ibu kota Kabupaten Belu untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan. Dengan demikian Kupang juga akan memiliki dua kaki sehingga semakin aman.

Sebelumnya (sejak Jumat (12/2) siang gangguan jaringan Telkom dan sangat mempengaruhi aktivitas warga. Terutama yang berhubungan dengan jaringan telpon praktis mati total.

Tidak hanya di NTT, gangguan juga sampai di negara tetangga Timor Leste. Hal itu karena operator seluler di Timor Leste, Telkomcel adalah anak perusahaan Telkomsel yang juga mendapat suplai layanan dari Telkom Kupang.

Minggu siang kemarin sempat terjadi gangguan lagi namun tidak berlangsung lama. Hal itu saat teknisi Telkom memasang kembali retifier di Ende yang sebelumnya mengalami gangguan setelah diperbaiki.

Pewarta: Hiroimus Bifel
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2016