Jakarta (ANTARA News) - Aktris Ayako Kobayashi mengenang adegan perpisahan Oshin dengan ibunya sebagai adegan paling berkesan dalam drama seri Jepang tahun 80-an itu.

Dalam adegan itu, Kobayashi yang memerankan Oshin kecil menangis dan meronta-ronta ketika dipaksa meninggalkan orangtuanya untuk menjadi pembantu.

Keluarga Oshin yang merupakan petani miskin menukar anaknya dengan sekarung beras.

"Kalau dilihat di televisi hanya sebentar, tapi pengambilan gambarnya memakan waktu seharian," kata Kobayashi di Jakarta, Kamis. 

Adegan mengharukan itu diambil di Yamagata, Jepang bagian utara, pada musim dingin bulan Januari.

"Bulan itu paling dingin," kata perempuan yang mengenakan kimono krem itu.

Meski di layar televisi hanya terlihat enam pemain, sebenarnya ada sekitar 100 staf yang berada di lokasi pengambilan gambar. Beberapa di antaranya bersembunyi di balik selimut berlapis salju.

Selain itu, Kobayashi masih mengingat adegan ketika Oshin pingsan dalam badai salju ketika kabur dari majikan demi pulang ke rumah.

Para staf "Oshin" membuat efek badai dengan kipas angin berukuran besar dan salju yang dikumpulkan dalam keranjang.

Serial "Oshin" menceritakan kehidupan Oshin Tanokura, anak petani miskin di Yamagata, sejak 1907 hingga awal 1980an.

Meski mengalami berbagai cobaan, Oshin gigih berjuang sejak zaman peralihan masa perang era Meiji ke era Showa.

Drama seri yang tayang di Indonesia pada 80-an akan hadir kembali lewat saluran Waku Waku Japan mulai 29 Februari.



Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2016