Dubai (ANTARA News) - Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional Christine Lagarde mengatakan pada Selasa bahwa IMF tidak percaya ekonomi terbesar kedua di dunia (Tiongkok) akan menghadapi "hard landing" atau pelambatan ekonomi secara mendadak.

Ia juga menilai bahwa keputusan Tiongkok untuk mengubah "dari kuantitas ke kualitas" adalah cara yang benar, lapor Xinhua.

Berbicara di Forum Perempuan Global 2016, Lagarde mengatakan pertumbuhan rendah Tiongkok adalah "disengaja" dan sehat karena pemerintah telah memutuskan untuk mengubah negara dari tempat produksi massal menjadi produksi berkualitas dan dari investasi ke konsumsi.

"Ini adalah transisi besar dari model bisnis, bergerak dari manufaktur berat untuk manufaktur lebih ringan, dan juga sedikit mengurangi dominasi mendorong ekspor," katanya.

Lagarde menambahkan bersama-sama dengan mekanisme nilai tukar baru, dengan pendekatan baru untuk tata kelola "jika Anda menggabungkan transisi besar ini kita bergerak di Tiongkok dari pertumbuhan dua digit sekitar lima enam tahun lalu ke sesuatu yang kita lihat mungkin kita lihat di 6,3 persen dan mungkin menjadi 6,0 persen tahun depan."

Sementara model pertumbuhan baru Tiongkok "memiliki dampak pada impor bahan baku, mineral, tapi minyak sebenarnya tidak begitu banyak, masih bertumbu," kata direktur pelaksana IMF.

Christine Lagarde memulai kunjungan tiga harinya ke Uni Emirat Arab pada Senin, menandai waktu kunjungan pertamanya ke negara Teluk sebagai kepala organisasi keuangan internasional.
(T.A026/B012)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2016