Jakarta (ANTARA News) - Proses penawaran saham perdana (Intial Public Offering/IPO) PT Jasa Marga sudah mendekati tahap akhir, dan diharapkan dapat terlaksana pada semester I 2007 sambil menunggu penetapan Penjamin Emisi IPO Jasa Marga dari Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (Menneg BUMN). "Proses penjaringan penjamin pelaksana emisi atau beauty contest sudah selesai, dan tinggal ditetapkan siapa pemenangnya oleh Menneg BUMN," kata Dirut PT Jasa Marga, Frans S. Sunito, di Jakarta, Jumat. Namun, Frans belum bersedia menyebutkan nama-nama penjamin pelaksana emisi saham Jasa Marga. "Semua itu urusan Menneg BUMN sebagai pemegang saham mayoritas yang mewakili pemerintah," ujarnya. Frans mengatakan, IPO Jasa Marga telah mendapat persetujuan dari komite privatisasi yang dibentuk pemerintah. "Selain itu, kita juga sedang dalam proses meminta persetujuan dari DPR, dan diharapkan dalam waktu dekat ini sudah dapat disetujui," kata Frans. Jasa Marga akan menawarkan sahamnya kepada masayarakat dengan menerbitkan saham baru sekitar 30 sampai 35 persen, dan diharapkan dari "go public" tersebut perusahaan itu meraup dana segar sekitar Rp2 triliun sampai Rp3 triliun. Sementara itu, Direktur Keuangan Jasa Marga, Reynaldi Hermansjah, menambahkan bahwa dana "go public" tersebut akan dipergunakan untuk menambah modal perseroan. Saat ini modal perseroan hanya sekitar Rp2 triliun, diharapkan dengan "go public" modalnya bertambah menjadi sekitar Rp4 triliun sampai Rp5 triliun. "Dengan bertambahnya modal maka diharapkan ada ruang yang lebih luas lagi untuk mendapatkan pinjaman lembaga keuangan/bank. Hal ini penting untuk mempercepat pengembangan usaha dan investasi perseroan," kata Reynaldi. Direktur Pengembangan dan Niaga PT Jasa Marga, Abdul Hadi, mengatakan, Jasa Marga saat ini tengah mempersiapkan pembangunan tiga ruas tol baru, yakni Bogor Ring Road, Semarang-Solo dan Gempol-Pasuruan dengan panjang sekitar 120 kilometer. "Total investasinya sekitar Rp 10 triliun yang terbagi dalam tiga tahun mendatang," katanya. Dia menyatakan, investasi untuk jalan tol Semarang-Solo sekitar Rp7 triliun, Gempol-Pasuruan Rp 1,8 triliun dan Bogor Ring Road sekira Rp 1,5 triliun. Reynaldi mengemukakan, perseroan akan membiayai investasi tersebut dari ekuitas (penjualan saham) dan pinjaman bank dengan porsi masing-masing 30 persen dan 70 persen. "Selain IPO perseroan juga akan menerbitkan obligasi sebesar Rp1 triliun pada semester I 2007. Dana obligasi itu akan dipergunakan untuk bayar utang (refinancing)," kata Reynaldi menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007