Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah mengharapkan laju inflasi beberapa bulan ke depan masih mengalami penurunan bersamaan dengan masa panen yang akan datang pada Maret hingga April 2007. "Kita berharap bisa menurunkan lagi bulan-bulan ke depan. Kita sedang menjelang panen, kita harapkan harga beras dan lainnya normal kembali," kata Menko Perekonomian Boediono usai rapat koordinasi membahas masalah infrastruktur di Gedung Departemen Keuangan Jakarta, Jumat. Menurut Boediono, harga beras merupakan penyumbang terbesar laju inflasi pada Februari lalu sehingga dengan datangnya masa panen diharapkan harga beras dapat mengalami penurunan. "Selain beras, saya tidak melihat ada yang memberi kontribusi signifikan terhadap laju inflasi," katanya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Februari 2007 sebesar 0,62 persen dan inflasi secara "year on year" (selama 12 bulan hingga Februari 2007) 6,30 persen. Sedangkan secara tahun kalender inflasi (Januari-Februari 2007) mencapai 1,67 persen. "Inflasi 0,62 persen dipengaruhi oleh kenaikan harga beras yang bobotnya 0,52 persen," kata Deputi Bidang Statistik Ekonomi, Pietojo. Sebelumnya, inflasi Januari 2007 mencapai 1,04 persen secara "month to month" dan 6,26 persen secara "year on year" (12 bulan hingga Januari 2007). BPS melaporkan, dari 45 kota tercatat 31 kota mengalami inflasi dan 14 kota mengalami deflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Jayapura 1,76 persen dan inflasi terendah di Lhokseumawe dan Sibolga masing-masing 0,01 persen. "Sedangkan deflasi terbesar terjadi di Gorontalo 3,62 persen, dan deflasi terkecil di Bengkulu 0,02 persen," katanya. Ketika menanggapi laporan nilai ekspor dan impor barang modal yang mengalami penurunan, Boediono mengatakan tidak akan akurat jika analisa terhadap masalah itu dilakukan secara bulan per bulan. "Kadangkala ada masalah seperti bencana dan sebagainya, ini kan bisa menghambat ekspor maupun impor. Jadi kita lihat deh, jangan satu bulan, kita lihat satu semester. Saya masih optimsitis, ekspor kita masih baik," katanya. Ia mengharapkan gambaran awal tahun yang menunjukkan adanya penurunan tidak menggambarkan keseluruhan tahun 2007 nantinya. "Harga-harga komoditi kita masih lumayan, moga-moga ini hanya sementara. Terlalu riskan kalau kita harus bereaksi atas data yang baru sebulan karena mungkin akan salah. Jadi kita tenang saja dulu," katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007