Kupang (ANTARA News) - Sebanyak 21 korban yang tertimbun tanah longsor di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah berhasil ditemukan daam kondisi sudah jadi mayat, sementara puluhan lainnya masih dalam pencarian. "Jumlah korban meninggal yang sudah ditemukan ada 21 orang. Masih ada 40 lebih orang yang belum ditemukan," kata Bupati Manggarai, Christian Rotok, Sabtu. Bupati Rotok dikonfirmasi Sabtu malam terkait perkembangan pencarian korban tanah longsor yang melanda Kampung Wotok Desa Riung, Kampung Perak dan Dusun Gapong, dan Kecamatan Cibal. Menurut dia, jumlah korban hilang kemungkinan masih bertambah karena para petugas masih terus melakukan pendataan di lapangan. Bencana tanah longsor itu, kata dia, ikut melanda Dusun Golo Gega, Desa Goreng Meni, Kecamatan Lamba Leda, Manggarai, yang mengakibatkan 12 unit rumah tertimbun tanah bersama penghuninya yang belum diketahui nasibnya. Tanah longsor juga melanda Dusun Ketang, Desa Tengku Leda yang mengakibatkan sembilan unit rumah rusak berat. Belum diketahui ada tidaknya korban jiwa dalam peristiwa di wilayah itu. Wilayah lainnya di Kabupaten Manggarai yang dilanda bencana tanah longsor yakni Kelurahan Golo Wangkung dan Desa Compang Wunis serta Desa Buar, Kecamatan Poco Ranaka serta Kampung Rembong, Desa Dimpong, Kecamatan Riung. Juga belum diketahui korban jiwa dalam peristiwa di dua wilayah itu, namun 12 unit rumah dipastikan rusak parah. Bencana tanah longsor juga menimpa Kecamatan Kota Komba, Manggarai, yang mengakibatkan tiga titik ruas jalan rusak parah. Khusus di Kecamatan Reok, guyuran hujan deras memicu gelombang pasang sungai Waebesi hingga air meluap ke badan jalan setinggi satu meter. Bupati menambahkan, hingga saat ini tim SAR masih terus melakukan pencarian terhadap korban yang masih tertimbun tanah longsor.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007