Bengkulu (ANTARA News) - Kota Bengkulu menggelar shalat gerhana matahari pada Rabu (9/3) pagi dan diperkirakan akan diikuti sekitar 10.000 orang.

Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan di Bengkulu, Selasa, mengatakan, seluruh pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah Kota Bengkulu beserta masyarakat ikut menjadi jemaah shalat gerhana di Masjid Agung Akbar At-Taqwa Bengkulu.

"Kegiatan ini akan dimulai dari subuh hari," kata wali kota.

Rangkaian shalat gerhana akan dimulai dari shalat subuh berjamaah. Setelah Shalat Subuh dilanjutkan dengan zikir bersama dan saat tepat berlangsungnya gerhana matahari total (GMT), baru dilaksanakan shalat gerhana.

"Ini bentuk kebesaran Allah. Karena itu kita saat gerhana kita berzikir untuk mengingat Allah," katanya.

Gerhana matahari total tidak terjadi setiap tahun karena akan berulang dalam waktu dalam hitungan puluhan tahun. Karena itu kejadian ini perlu menjadi iktibar.

"Pasti ada makna dari setiap kejadian alam, tergantung kita menelaahnya," katanya.

Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia Kota Bengkulu, Rusdi Syam menjelaskan, tata cara pelaksanaan shalat gerhana bagi masyarakat yang akan ikut melaksanakannya.

"Shalatnya seperti shalat biasa, bacaannya sama, tetapi tata cara shalatnya sedikit berbeda," katanya.

Pada salat gerhana, setiap rakaatnya memiliki dua kali rukuk dan dilaksanakan sebanyak dua rakaat bertepatan saat terjadinya gerhana.

"Jadi setelah rukuk kembali berdiri, membaca ayat yang panjang, dilanjutkan rukuk kembali, baru sujud. Hal yang sama juga dilakukan pada rakaat kedua," ujarnya.

MUI juga mengimbau seluruh masjid yang ada di Kota Bengkulu untuk menggelar shalat gerhana pada Rabu 9 Maret 2016.

Pewarta: Boyke LW
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016