Bengkulu (ANTARA News) - Warga Kabupaten Bengkulu Tengah tidak perlu kacamata khusus untuk menyaksikan gerhana Matahari total pada Rabu pagi, karena mereka telah memanfaatkan negative film atau cetakan hasil rontgen sebagai filter untuk menyaksikan fenomena alam itu.

Salah seorang warga, Ny Nuri Hermi, di Bengkulu Rabu mengatakan ia kesulitan untuk mendapatkan kacamata khusus di kabupaten tersebut.

"Daripada jauh-jauh ke Kota Bengkulu membelinya, jadi kami gunakan apa yang ada untuk melindungi mata saat melihat gerhana matahari total," kata dia.

Kejadian gerhana Matahari total, kata Nuri, sangat sayang dilewatkan karena setiap kejadian GMT berselang waktu yang cukup lama.

"Belum tentu bisa melihatnya lagi, lebih baik lihat sekarang," kata dia.

Hal yang sama juga dilakukan Sarmin, yang mengatakan kertas foto rontgen sudah cukup untuk menjaga mata agar tidak langsung terkena cahaya matahari saat gerhana.

"Kalau menggunakan ember berisi air, gerhananya tidak akan kelihatan, karena kejadiannya pagi hari. Kalau siang hari baru bisa menggunakan cara itu," kata dia.

Sarmin mengatakan tidak merasa cemas melihat gerhana hanya dengan menggunakan kertas foto hasil rontgen untuk melindungi mata.

"Saya rasa tidak apa-apa, di berita memang dijelaskan ada pengaruh seperti radiasi kalau melihat langsung," ujarnya.

Di Kabupaten Bengkulu Tengah, gerhana Matahari terjadi sekitar pukul 07.20 WIB. Masyarakat menggelar shalat gerhana baik di masjid-masjid maupun memanfaatkan lapangan sepakbola.

Pewarta: Boyke LW
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2016