Jakarta (ANTARA News) - Studi terbaru Accenture menyebutkan, perusahaan produk kemasan konsumen (consumer packaged goods/CPG) harus sepenuhnya memasuki arena digital atau berisiko kalah saing.

"CPG perlu memasuki arena digital atau kalah dari pemain baru dalam memanfaatkan peluang pertumbuhan pasar yang sangat besar dalam lima tahun ke depan," kata ASEAN Managing Director Accenture Digital-Products, Mohammed Sirajuddeen, di Jakarta, Kamis.

Dalam studi bertajuk "The future is now: understanding the new Asian customers" itu, Accenture memperkirakan industri barang dan jasa konsumsi akan tumbuh hingga 700 miliar dolar AS di seluruh dunia pada 2020.

Dari angka ini, hampir 50 persen di antaranya atau 340 miliar dolar AS, berasal dari Asia, khususnya dari Tiongkok, Indonesia, India, Thailand dan Singapura.

"Jika perusahaan CPG tidak mengambil tindakan sekarang, mereka berisiko tergeser pelaku usaha baru yang telah mengadopsi digital," kata pria yang akrab disapa Siraj itu.

Ia melanjutkan, meningkatnya penggunaan teknologi digital telah memicu tumbuhnya platform-platform yang mampu mengganggu pasar dan menjadi pesaing besar.

Studi Accenture juga melaporkan bahwa penjualan ritel di pasar Asia Pasifik akan mencapai 10 triliun AS pada 2018, dan seperempat di antaranya, berasal dari perdagangan digital.

"Meskipun adanya pengaruh besar dari perdagangan retail dan pasar online, penetrasi sektor CPG dalam memanfaatkan teknologi digital masih sangat rendah, terutama untuk katagori produk sehari-hari," kata Siraj.

Pewarta: Try Reza Essra
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2016