Paris (ANTARA News) - Old Trafford akan menjadi saksi ajang pertandingan panas dan emosional bagi tim tamu temperamental Lillie dari Prancis, saat bertanding melawan Manchester United pada laga kedua 16 besar Liga Champions, Rabu malam (Kamis dinihari WIB). United memimpin 1-0 pada pertandingan pertama di kawasan utara Prancis dan menghalangi tim favorit itu untuk maju ke putaran perempat final untuk pertama kalinya sejak 2003. Namun secara alamiah kemenangan 1-0 itu merupakan dukungan semangat menghadapi tanding lanjutan di Inggris, sedangkan bagi Lille hasil kalah di kandang mereka membuat tim itu datang dalam keadaan berang. Pemain sayap United, Ryan Giggs, membukukan angka kemenangan itu bagi tim tamu lewat tendangan bebas teramat cepat, padahal para pemain Lille belum sempat bersiap membangun benteng pertahanan mereka. Para pemain Lille merasa amat terusik dengan kejadian itu, sehingga mereka meninggalkan lapangan, -- menurut bos mereka Claude Puel -- sebagai protes yang dapat diterima dan hal itu biasa terjadi dalam kompetisi sepakbola di Prancis, tetapi tidak pernah terjadi di luar Prancis. United tampaknya tidak akan didukung pemain bintang dari Inggris, pemain depan Wayne Rooney, yang mengalami cedera lutut saat melawan Liverpool, Sabtu, sedangkan pemain depan dari Swedia, Hendrik Larsson dalam masa hukuman sebelum masa sewa dengan klub itu berakhir dan ia kembali ke klub Swedia, Helsingborgs. Lille juga mengalami masalah cedera pemain, karena playmaker Yohan Cabaye serta pencetak gol terbanyak Mathieu Bodmer cedera tapi setidaknya mereka akan diperkuat bek kanan Kader Keita. Di London, Arsenal harus mengamankan posisi mereka dalam laga liga sedangkan dalam laga Liga Champions mereka harus menutup defisit 0-1 lawan juara Belanda, PSV Eindhoven. Arsenal memimpin United dengan 20 poin pada klasemen liga dan dalam 10 hari ini mereka kalah pada pertandingan final Piala Liga lawan Chelsea dan terdepak dari Piala FA saat bertemu dengan Blackburn. Kompetisi Eropa, seperti terjadi pada musim lalu, menjadi satu-satunya harapan mereka dan pelatih Prancis, Arsene Wenger, masih tetap bersemangat. "Bila kami kalah atas PSV maka itu merupakan pukulan berat bagi kami, tetapi itu bukan berarti akhir dari klub ini untuk bergerak maju," katanya, sebagaimana dilaporkan AFP. "Tim ini merupakan mesin yang tidak dapat dihentikan dari pergerakannya. Saya yakin dengan hal itu karena saya sudah melihat permainan dan semangat para pemain muda," tambahnya. "Usia rata-rata pemain yang tampil pada laga Liga Champions adalah 19 tahun. Masa depan klub amat menjanjikan dan amat positip. Itulah makanya kami harus kuat kendati kami sedang tidak menang," katanya. Kemungkinan tampilnya Thierry Henry dalam tanding itu adalah 50-50 dan untuk mengharapkan pemain itu dapat tampil di lapangan merupakan perjudian bagi klub itu. Cedera pemain yang menghantam tim lain dirasakan Real Madrid yang akan bertandang ke Bavaria menghadapi Bayern Munich setelah unggul 3-2 pada tanding pertama di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid. Namun tim Galacticos itu kehilangan pemain tengah mereka, David Beckham dan Jose Antonio Reyes selama sebulan setelah keduanya cedera kaki ketika tim mereka bermain imbang 1-1 di Getafe. Real menyambut kembali kedatang Raul, yang mencetak gol pada tanding pertama, tetapi Bayern amat percaya diri, kerena menganggap kemenangan 1-0 itu cukup membawa mereka ke babak selanjutnya, lewat keunggulan selisih gol tandang. Yakin maju terus Pelatih Real, Fabio Capello, menyatakan ia amat yakin timnya akan maju terus. "Dengan semangat dan kualitas pemain yang bagus kami akan dapat bermain dengan bagus di Munich. Kami hanya berpikir akan maju terus ke perempat final," katanya. Bayern khawatir dengan cedera yang menghantam pemain bertahan asal Brazil, Lucio, serta pemain tengah Hasan Salihamidzic, setelah keduanya mengalami rasa nyeri pada latihan Senin. Tetapi pemain bertahan internasional dari Prancis, Willy Sagnol, merasa yakin permainan tim mereka akan berlanjut dan dapat mengatasi permainan perorangan di Muncih. "Permainan perorangan Real Madrid amat bermutu tetapi hal itu hanya bagi orang per orang, sedangkan kami memiliki semangat tim yang kuat," katanya. Pertandingan keempat berlangsung di Milan saat AC Milan menjamu tamunya juara Skotlandia, Celtic, setelah sebelumnya kedua tim bermain imbang tanpa gol, 0-0. Pemain tengah Celtic, Shunsuke Nakamura asal Jepang, memperingati teman-temannya agar awas saat melawan tim Italia yang penuh dengan tipuan, karena ia sudah menyaksikan situasi itu ketika ia bermain di Reggina, Italia. "Saya bukan tipe pemain yang melakukan tipuan, tetapi striker mereka akan mencoba mencari penalti," kata Nakamura seperti dikutip koran Gazzetta dello Sport. "Bila strikers itu mencoba melewati kit, mereka akan mencoba melakukan sentuhan fisik kemudian menjatuhkan diri," katanya. "Itulah bedanya sepakbola Skotlandia dan Italia. Kita jarang melihat pemain melakukan tipuan menjatuhkan diri di Skotlandia dan bila ada yang melakukannya maka penonton akan berteriah `tipuan`," katanya. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007