Padang (ANTARA News) - Ribuan warga Kota Padang tumpah ruah memenuhi jalan raya pasca gempa tektonik berkekuatan 5,8 skala Richter, dengan pusat gempa berada di sekitar Padang Panjang, berjarak 75 km dari Kota Padang. Kepala BMG Kota Padang, Emrizal, kepada ANTARA, Selasa, mengatakan pusat gempa berada pada 0`48 LS dan 100`3 BT dengan kedalaman empat kilometer. Guncangan gempa hampir merata dirasakan berbagai kota dan kabupaten di Sumbar. Dari Kabupaten Solok dilaporkan sejumlah rumah warga rusak, begitu juga Gedung Kantor Walikota Solok, kacanya pecah dan retak-retak. Belum diperoleh laporan adanya korban jiwa. Pantauan ANTARA, di Kota Padang, Selasa, menunjukkan ribuan warga terlihat tumpah ruah di jalan raya, terutama sepanjang Jalan Khatib Sulaiman hingga Jalan Sudirman. Ratusan kendaraan roda dua dan empat berjubel di jalan raya hingga menimbulkan kemacetan pada ruas jalan utama Kota Padang. Sejumlah kendaraan terlihat menuju Kampus Unand dan Indarung yang merupakan lokasi yang tertinggi di Kota Padang. "Saya mau menjemput isteri dan anak-anak," kata Rifki, pemilik kendaraan roda empat dengan nada panik. Menurut dia, informasi beberapa warga menyebutkan gempa yang berpotensi menimbulkan tsunami tersebut cukup membuatnya ketakutan dan panik. Suasana panik juga terjadi pada sejumlah lokasi perkantoran dan kampus yang berada di sepanjang Jalan Khatib Sulaiman hingga depan Minang Plaza padang. Ribuan mahasiswa sedang melakukan aktivitas perkuliahan di lantai satu hingga lima berhamburan keluar, dan beberapa di antaranya sempat pingsan. Sejumlah kaca pada bangunan di lantai lima Gedung Fakultas Bahasa Seni dan Sastra Universitas Negeri Padang (UNP) pecah dan sempat melukai sejumlah siswa. Informasi yang dihimpun ANTARA menyebutkan satu masjid berada di lokasi perumahan di Air Tawar runtuh, namun tidak menimbulkan korban jiwa. Kondisi yang sama juga terjadi di pusat perbelanjaan modern Minang Plaza Padang. Ratusan karyawan bertugas di lantai dua dan tiga berhamburan keluar. "Kami sangat panik dan beberapa teman ada yang pingsan dan hingga kini belum sadarkan diri," ujar Nina (23) karyawan toko baju di pusat prbelanjaan modern itu. (*)

Pewarta: muhaj
COPYRIGHT © ANTARA 2007