Denpasar (ANTARA News) - Sektor pertanian Indonesia perlu sentuhan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) agar produk yang disampaikan mampu bersaing di pasar global. "Sentuhan teknologi itu menjadi hal yang paling mendesak, mengingat produk-produk pertanian luar negeri membanjiri pasar-pasar di Indonesia," kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Erman Suparno di Denpasar Selasa. Selesai membuka pertemuan kepala-kepala organisasi produktivitas nasional (Asian Productivity Organization-APO) se-Asia Pasifik ke-47 ia menilai, sentuhan teknologi akan mampu meningkatkan kualitas hasil pertanian, sekaligus bersaing dengan produk sejenis dari negara lain. "Pasar-pasar dalam negeri selama ini dibanjiri produk pertanian dari Thailand, berkat negara itu menerapkan iptek pada sektor pertanian," ujar Menaker Erman Suparno. Ia menilai, buah-buahan dalam berbagai jenis untuk memenuhi kebutuhan konsumen di Indonesia mendatangkan dari Thailand. Semua hasil pertanian mulai dari ayam hingga buah-buahan semuanya serba produk Bangkok. Indonesia yang memiliki potensi besar dalam bidang pertanian serta tenaga kerja dalam jumlah memadai menggarap lahan perlu sentuhan iptek dalam mengembangkan sektor pertanian. Menaker Erman Suparno berharap delegasi Indonesia dalam pertemuan APO ke-47 dapat merintis kerjasama yang mampu memberikan keuntungan bagi Indonesia, termasuk sentuhan iptek dibidang pertanian. "Delegasi Indonesia hendaknya lebih pro aktif melakukan pendekatan yang nantinya dapat mengarah pada penandatanganan kerjasama dua negara," harap Menaker Erman Suparno. Dalam pertemuan dua hari yang melibatkan 50 peserta utusan dari 20 negara anggota itu diharapkan dapat saling memberikan kontribusi sesama anggota APO. Selain itu meningkatkan program APO sesuai kebutuhan masing-masing negara bersangkutan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan produktivitas, ujar Menaker Erman Suparno.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007