New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia menutup seminggu yang kuat dengan sedikit lebih rendah pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena aksi ambil untung memotong reli yang sebagian besar didorong optimisme pembekuan produksi oleh produsen-produsen utama.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April, turun 76 sen menjadi berakhir di 39,44 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei, patokan Eropa, menetap pada 41,20 dolar AS per barel setelah merosot 34 sen dari penutupan Kamis.

Penurunan moderat menyusul kenaikan dua hari berturut-turut yang mendorong WTI dan Brent ke tingkat tertinggi tahun ini pada Kamis.

Untuk minggu ini, WTI ditutup naik 2,4 persen dan Brent naik 2,0 persen.

"Kami memiliki pekan kuat lagi. Ini adalah keuntungan kelima berturut-turut," kata Matt Smith dari ClipperData. "Jadi saya pikir menuju ke akhir pekan orang-orang mengambil beberapa keuntungan."

Menteri Energi Qatar Mohammed al-Sada menegaskan pekan ini bahwa eksportir dari dalam dan luar kartel OPEC akan bertemu 17 April di Doha, memicu harapan kesepakatan untuk mengurangi kelebihan pasokan global.

"Minyak mentah telah mendapat dukungan dari meningkatnya optimisme bahwa produsen-produsen utama OPEC dan non-OPEC akan menyetujui kesepakatan untuk membekukan produksi," kata konsultan energi Inenco dalam sebuah catatan kepada kliennya.

Smith menunjuk bahwa penguatan terbaru dolar telah menekan pasar pada Jumat. Minyak mentah yang dihargakan dalam mata uang AS.

"Kami telah sedikit meningkat sepanjang minggu oleh dolar yang lebih lemah, dan kita melihat penguatan dolar datang kembali hari ini. Kombinasi faktor-faktor ini menyebabkan aksi jual mengakhiri minggu ini," katanya.

Sementara itu, data perusahaan jasa minyak Baker Hughes menunjukkan jumlah mingguan rig minyak yang beroperasi di Amerika Serikat naik satu rig setelah jatuh selama lebih dari dua bulan berjalan, sedangkan rig gas turun lima rig. Di Kanada, jumlah rig minyak dan gas turun 33 rig. Demikian laporan AFP.

(A026)

Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2016