Jakarta (ANTARA News) - Pengamat Politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun, mengatakan, Pilkada DKI Jakarta 2017 harus mengedepankan pertarungan gagasan untuk membangun ibu kota.

Dengan adanya pertarungan gagasan, Ubedilah berpendapat akan memperkecil kemungkinan para calon gubernur melontarkan kritik subjektif terhadap lawan politiknya.

"Para kandidat cagub harus menggeser pola merespons publik dari respons yang cenderung subjektif ke respons yang rasional. Misalnya mereka mengutamakan pertarungan gagasan," kata Ubedilah kepada Antara News, Sabtu.

"Sehingga gagasan masa depan Jakarta menjadi wacana publik yang menyedot perhatian masyarakat Jakarta secara luas," katanya.

Pertarungan gagasan juga akan berdampak positif bagi para relawan sehingga ikut memikirkan ide yang diusung calonnya serta meninggalkan gesekan suku dan agama.

"Gesekan suku, ras atau agama tidak mungkin terjadi jika kontestasinya gagasan yang terjadi," jelas Ubedilah yang juga Direktur Pusat Studi Sosial Politik (Puspol) Indonesia itu.

Saat ini sejumlah tokoh menyatakan akan maju pada Pilkada DKI 2017 di antaranya Gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Politisi PPP Abraham Lunggana atau Haji Lulung.

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Heppy Ratna Sari
COPYRIGHT © ANTARA 2016