Jakarta (ANTARA News) - Ahmad Taufik, salah satu tokoh yang menyatakan akan maju dalam Pilkada DKI Jakarta melalui jalur independen, akan mengumpulkan dua juta kartu tanda penduduk ibu kota.

"Saya bilang dua juta KTP itu sedikit sebetulnya. Kan nanti pemilih ada 8,6 juta yang berarti ada 8,6 juta KTP. Kalau Ahok cuma 1 juta KTP, kemana 7,6 jutanya? Saya cuma 2 juta rencananya," katanya, saat berbincang dengan Antara News, Senin.

Pria yang akrab disapa Ate tersebut mengatakan, peluang bagi siapa pun untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta melalui jalur independen masih sangat terbuka lebar.

"Kalau orang mau independen lagi ada lagi peluangnya. Saya 2 juta, Ahok 1 juta, berarti kan masih ada 5,6 juta KTP yang bisa dikumpulkan," kata dia.

Ia pun berharap semakin banyak nama yang akan maju dalam bursa pemilihan kepala daerah agar rakyat bisa mempunyai alternatif pilihan gubernur.

"Yang maju harus sebanyak-banyaknya agar rakyat punya alternatif. Jangan sampai Jakarta tidak mempunyai alternatif pemimpin yang mau dipilih. Jangan sampai seperti pemilihan presiden lalu yang hanya ada dua calon," kata pria kelahiran 12 Juli 1965 itu.

Ahmad Taufik enggan menggunakan istilah independen dalam langkahnya maju dalam Pilkada DKI Jakarta. Ia menyebut dirinya sebagai calon dari warga.

"Saya bilangnya calon dari warga karena kan independen itu istilah. Dalam KPU kan artinya calon perseorangan. Saya dicalonkan dari warga. Kalau warga tidak setuju ya ngapain dipilih," ujar Ate yang berlatar belakang jurnalis dan dosen itu.

Pewarta: Try Essra
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2016