Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Tim gabungan penanggulan kebakaran kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah bergerak cepat memeriksa titik panas yang terpantau di beberapa kawasan di daerah tersebut.

"Kapolsek bersama Danramil dan unsur terkait sudah meluncur untuk mencari titik panas tersebut," kata Kapolres Kotawaringin Timur (Kotim) AKBP Hendra Wirawan di Sampit, Minggu.

Data Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Haji Asan Sampit, pantauan sensor MODIS menggunakan satelit Terra dan Aqua pada pukul 16:00 WIB, terdapat satu titik panas atau hotspot di Kotim, yakni di Kecamatan Mentaya Hulu. Titik panas juga terpantau di dua kabupaten lain di Kalimantan Tengah, yakni Katingan dan Pulang Pisau.

Tanpa membuang waktu, tim gabungan langsung bergerak menuju lokasi titik panas yang terpantau satelit tersebut. Belum diketahui apakah titik panas tersebut menujukkan kebakaran lahan atau tidak.

Titik panas juga sempat terpantau di Kotim pada 21 Maret lalu. Setelah diperiksa di lapangan, memang ditemukan kebakaran lahan di lokasi titik panas yang tersebut dan langsung dipadamkan.

Pemerintah daerah bersama TNI, Polri dan pihak terkait lainnya, selalu siaga bencana kebakaran hutan dan lahan. Antisipasi dini dilakukan untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan agar tidak sampai sporadis dan menimbulkan dampak buruk seperti tahun lalu.

Saat kemarau tahun lalu, Kotim menjadi salah satu daerah terparah di Kalimantan Tengah yang dilanda kebakaran lahan dan kabut asap. Kini semua pihak bertekad agar musibah serupa tidak sampai terulang lagi. Karena itu, jika ada titik panas terpantau maka langsung diperiksa ke lokasi sehingga jika memang terjadi kebakaran lahan maka bisa langsung dipadamkan.

Pewarta: Norjani
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016