Milan (ANTARA News) - AC Milan mengalahkan Celtic 1-0 di Milan, Italia, Rabu malam waktu setempat, untuk mendapatkan tempat di putaran perempat final kompetisi Liga Champions, tetapi tim itu butuh perpanjangan waktu sebelum dapat menembus gawang klub Skotlandia yang tampil berani itu. Celtic mendapat tekanan keras sejak awal pertandingan, namun minimnya teknik pertandingan mereka diimbangi dengan semangat tinggi sehingga lawan mereka yang enam kali juara Eropa itu ditahan tanpa gol selama 90 menit dan pertandingan 16 besar itu dibuat terpaut pada agregat 0-0. Namun setelah menerima sekaligus mematahkan serangan demi serangan yang memberondong ke daerah pertahanan mereka, tim tamu akhirnya kecolongan gol pada menit ketiga perpanjangan waktu. Kaka, yang pada waktu normal sudah mencoba kepiawaian penjaga gawang lawan, namun tembakannya menerpa tiang gawang, melakukan terobosan menembus barisan bertahan lawan yang sudah kepayahan dan ia mengecoh Stephen McManus sebelum melesakkan bola yang tidak dapat dijinakkan Artur Boruc. Kaka menunjukkan bahwa timnya amat pantas untuk maju ke putaran delapan besar setelah melewati dua putaran pertandingan sebelumnya. "Celtic merupakan tim yang amat berpengalaman dan mereka membuat kami berada dalam kesulitan. Teapi bila Anda lihat dalam dua pertandingan kami, kami pantas maju ke putaran selanjutnya," kata Kaka, seperti dikutip AFP. "Saya senang dengan kemenangan ini dan saya gembira dengan apa yang sudah dicapai tim. Saya bisa pulang dengan rasa gembira," katanya. Pelatih AC Milan Carlo Ancelotti mengakui bahwa Celtic sudah memperagakan permainan yang betul-betul melawan dan berjuang. "Kami tahu pertandingan akan keras tetapi saya kira kami dapat menyelesaikannya dengan baik," katanya. "Pada awalnya kami memang merasa payah dan harus menciptakan banyak peluang dengan susah payah. Akahirnya kami dapat menemukan celah untuk membukukan kemenangan," katanya. Ketika ditanya apakah Milan dapat tampil sebagai pemenang kompetisi Liga Champions, ia menjawab, "Dengan terdepaknya Real Madrid, Inter Milan dan Barcelona, menunjukkan bahwa tidak ada jaminan dalam kompetisi Liga Champions." "Siapa saja dari delapan tim yang bertahan memiliki kesempatan. Kompetisi ini dan hasilnya amat terbuka," katanya. Pelatih tim Celtic, Gordon Strachan, hanya mengatakan ia memuji keberanian para pemainnya. "Bila ada piala Liga Champions untuk tim pemberani maka kami akan menerimanya," katanya. "Kami harus memperbaiki teknik bermain kami bila kami ingin maju, tetapi kami berada pada jalan yang benar," tambahnya. "Turnamen itu merupakan pengalaman besar bagi kami dan kami banyak belajar dari situ," ujarnya. Milan menurunkan tujuh pemain yang turun pada final kompetisi Liga Champions 2003 saat mereka mengalahkan klub Italia, Juventus, lewat tendangan penalti. Milan nyaris memimpin pada empat menit awal ketika Clarence Seedorf memberi umpan kepada Kaka, namun tendangan menggunakan kaki kanan yang dilancarkan pemain Brazil itu ditepis penjaga gawang Boruc dengan menggunakan jari tangan, sehingga bola meluncur ke luar dari mulut gawang. Daniele Bonera turun membantu tim Milan 60 detik berikutnya, dan blok yang dilakukannya pemain bertahan itu membuat bola yang dilayangkan Jiri Jarosik menggelinding dari daerah berbahaya. Kaka menciptakan peluang emas ketika mendapat bola liar dan menggiringnya melewati dua pemain bertahan lawan, tetapi bola tendangannya meleber tidak mengarah ke mulut tawang Celtic. Milan mempertahankan tekanan mereka pada awal babak kedua, di atnaranya ketika tendangan jarak dekat yang dilancarkan Seedorf melebar serta tendangan bebas Andrea Pirlo tepat ke arah tangan Boruc. Paolo Maldini pun sempat mendekati penjaga gawang setelah tendangan awalnya ditahan Boruc, tetapi tendangan kedua kapten Milan itu tetap tidak dapat diselesaikan dengan sempurna. Celtic meminta wasit memberikan hukuman tendangan penalti, ketika pemain mereka, Shunsuke Nakamura, yang pernah bermain selama tiga tahun di klub Serie A Italia, Reggina, terjatuh saat bertabrakan dengan Massimo Ambrosini. Boruc melakukan penyelamatan yang mengagumkan ketika mengamankan tendangan pojok yang dilakukan Seedorf yang mengarah ke pojok gawang, sebelum Kaka melakukan tembakan keras yang membentur tiang gawang Celtic, saat menutup berakhirnya waktu normal. Milan, yang memiliki sekitar 25 peluang dalam waktu 90 menit, akhirnya membuat gol ketika Kaka berpeluang berdiri sendiri di daerah berbahaya lawan dan tembakannya tidak dapat diamankan penjaga gawang Celtin. Hasil pertandingan: AC Milan 1 Celtic 0 (setelah tambahan waktu) (AC Milan menang agregat 1-0) Pencetak gol: Kaka 93 Waktu normal: 0-0; Penonton: 52.918. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007