Pekanbaru (ANTARA News) - Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Provinsi Riau menyatakan sebanyak 6.000 peserta didik Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat setempat akan mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) mulai tanggal 4 April mendatang.

"Dari 15.342 siswa/i SMA sederajat yang akan UN tanggal 4 April mendatang, sebanyak 6.000 an ujian dalam jaringan (daring)," ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Abdul Jamal, di Pekanbaru, Jumat.

Menurut Abdul Jamal, Dinas Pendidikan hingga saat ini sudah memastikan kesiapan semua pihak yang terlibat, baik para murid, guru pengawas, soal, peralatan komputer yang akan digunakan, proktor hingga pasokan listrik.

"Semua sudah siap, ujicoba pada anak-anak selesai, peralatan lengkap dan genset sudah ready," ujarnya.

Abdul Jamal mengatakan, tahun ini ada sekitar 15.342 siswa/i yang akan melaksanakan UN pada tingkat SMA sederajat ini sudah mengikuti beberapa kali try out.

Sebanyak 6.000 siswa yang mengikuti UNBK juga sudah langsung ujicoba dengan komputer masing-masing di sekolahnnya. Apalagi hal ini bukan kali pertama bagi Pekanbaru. Sebab UNBK sudah dimulai tahun lalu. Sehingga sudah lebih berpengalaman dan ada perbaikan dari kesalahan tahun lalu.

"Tahun lalu kita terbilang sukses, buktinya SMAN 8 menjadi pemuncak dalam perolehan nilai, mereka sudah UNBK saat itu," ujarnya.

Menurutnya UNBK tahun ini jumlah sekolah yang ikut juga meningkat dibandingkan tahun lalu.

Tahun ini ada 25 sekolah yang akan UNBK, termasuk SMKN dan swasta serta SMP. Ia merinci tahun ini jumlah SMP yang ikut UNBK ada dua, SMA delapan, dan SMK 15.

"Kami sudah tinjau beberapa sekolah yang akan melaksanan UNBK. Sejauh ini persiapannya sudah matang semua. Bahkan kemarin ada beberapa sekolah yang sudah melakukan uji coba," katanya.

Sementara untuk pasokan listrik, Jamal mengungkapkan, seluruh sekolah yang akan melaksanakan UNBK sudah menyiapkan cadangan listrik sendiri dengan menyediakan genset.

Selain itu Dinas Pendidikan juga sudah meminta PLN Pekanbaru agar tidak melakukan pemadaman saat ujian berlangsung.

"Kami sudah menyurati PLN," tambahnya.

Bahkan PLN juga telah meminjamkan beberapa gensetnya bagi sekolah yang tidak memiliki. "Kemaren SMAN 8 sudah dipinjamin genset besar oleh PLN," tutupnya.

Pewarta: Netty Mindrayani/Vera Lusiana
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2016