Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr H Haedar Nashir dan Pengurus Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyambangi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka.

Pengurus PP Muhammadiyah tampak hadir di Istana Merdeka Jakarta, Jumat, pada sekitar pukul 15.00 WIB hingga 16.00 WIB.

Semula mereka dijadwalkan untuk diterima pada pukul 14.00 WIB namun pertemuan ditunda sekitar satu jam.

Pengurus Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang diterima Presiden Jokowi yakni Dr H Haedar Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr H Muhadjir Effendy, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dan Dr H Abdul Muti, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Selain itu Prof Dr Suyatno Bendahara Umum PP Muhammadiyah yang juga Rektor Uhamka Jakarta serta Prof Dr Bambang Setiadji, Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Haedar Nashir dalam keterangan persnya setelah diterima Presiden Jokowi mengatakan pihaknya berdialog membahas berbagai hal dengan Presiden didampingi Mensesneg Pratikno dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.

"Kami berdialog dan menyampaikan hal penting. Pertama kami undang Presiden untuk membuka dan memberi amanat dalam acara besar, yakni konvensi nasional Indonesia berkemajuan yang bersamaan dengan momentum 20 Mei, Hari Kebangkitan Nasional," katanya.

Hal kedua, pihaknya menyampaikan tentang potensi besar bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang produktif, berdaya saing tinggi, dan bangkit dengan bangsa-bangsa lain di Asia.

"Terakhir, radikalisme, terorisme memang merupakan virus yang menahan laju bangsa ini. Kami berpandangan, terorisme, radikalisme perlu dilakukan langkah preventif dan tindakan. Tapi kami berpandangan bahwa potensi damai kita, jauh lebih besar jadi tidak perlu dekonstruksi seperti itu," katanya.

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2016