Lebak (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lebak, Banten, mencatat empat rumah di Kecamatan Muncang rusak berat akibat diterjang longsor yang datang setelah hujan deras mengguyur.

"Peristiwa longsoran tanah itu tidak menimbulkan korban jiwa," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi saat dihubungi di Rangkasbitung, Jumat.

Keempat rumah warga Tanjung Wangi Kecamatan Muncang yang menjadi korban longsor itu mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Mereka para korban longsor itu antara lain milik Lutfi, Sarna, Ikiani dan Ahim dengan kondisi rusak berat.

Namun, beruntung saat hujan deras hingga terjadi longsoran warga bisa menyelamatkan diri sehingga tidak ada korban jiwa.

Warga yang tinggal di daerah rawan longsor itu karena lokasinya berada di bawah perbukitan dengan ketinggian antara 60-80 meter.

Ia meminta warga yang tinggal di daerah rawan longsor itu dapat meningkatkan kewaspadaan.

Apalagi, selama beberapa hari terakhir curah hujan di daerah itu relatif tinggi.

"Kami berharap sebaiknya warga meninggalkan permukiman jika hujan terus menerus untuk menghindari korban jiwa," katanya.

Ia mengimbau masyarakat yang juga tinggal di daerah aliran sungai agar meningkatkan kewaspadaan dari banjir dan longsor.

Selama ini, katanya, hujan dengan intensitas ringan dan sedang terjadi siang, sore, malam, dan dinihari berlangsung antara 2 sampai dengan 3,5 jam.

"Kami berharap warga tetap waspada untuk menghindari korban jiwa," ujarnya.

Kaprawi menyebutkan, jumlah desa di Kabupaten Lebak yang masuk kategori rawan banjir tahunan dan longsor tercatat 42 desa tersebar di Kecamatan Wanasalam, Banjarsari, Rangkasbitung, Warunggunung, Cileles, Cibadak, Leuwidamar, Bayah, Cikulur, Cimarga, Kalanganyar, Sobang, Cibeber, Cilograng, dan Sajira.

"Kami minta warga mengungsi ke tempat lain jika hujan terus menerus, khususnya yang tinggal di daerah rawan longsor dan banjir," katanya.

Pewarta: Mansyur
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2016