Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) menyakinkan masyarakat bahwa langkah pemerintah untuk merevitalisasi kawasan Luar Batang berbeda dengan penggusuran di Kalijodo, Jakarta Utara, pada akhir Februari 2016.

Basuki menjelaskan Kalijodo bisa cepat digusur dan dibersihkan karena pemerintah memiliki unit rumah susun (rusun) dengan kapasitas yang cukup untuk menampung warga bekas gusuran. Adapun untuk kawasan Luar Batang, Ahok mengatakan unit rusunnya masih dalam proses persiapan.

"Saya akan mulai sebatas rusun, jadi saya tidak akan memperlakukan Luar Batang seperti kasus Kalijodo. Kalau Kalijodo rusunnya sudah siap, Luar Batang rusunnya belum siap," kata Basuki di rumah susun sederhana sewa Marunda, Jakarta Utara, Sabtu.

Kendati belum memiliki unit rusun yang cukup, Ahok akan tetap memulai proses revitalisasi kawasan Luar Batang pada Mei 2015 dengan sasaran pertama wilayah di dekat laut.

"Tapi kami sudah mau jalankan sheet pile pada bulan depan. Saya mau bersihkan yang di wilayah dekat laut dulu supaya lebih terasa," kata Ahok.

"Setelah itu, rusunnya disiapkan lagi, Juli sampai September akan jalan lagi," kata dia.

Ahok pun tidak ingin menunda lebih lama proses revitalisasi kawasan dan relokasi warga yang berada di Luar Batang maupun Pasar Ikan Penjaringan.

"Habis Lebaran? Enggak bisa. Nanti bilang habis Lebaran, ada yang minta lagi habis Natal-an, habis Imlek, tetep enggak bisa," tegas Ahok.

Sebelumnya, menurut surat edaran dari Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara pada 24 Maret 2016, revitalisasi kawasan akan dilaksanakan dengan merelokasi warga yang mendirikan bangunan tanpa izin di atas lahan pemerintah, membangun tanggul penahan air laut, dan mengosongkan Pasar Ikan.

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2016