Bukittinggi (ANTARA News) - Kondisi kota dan masyarakat Bukittinggi, Kamis (8/3) atau hari ketiga pasca gempa tektonik berkekuatan 5,8 skala richter kedalaman 33 km, menguncang kota itu dan sejumlah daerah lainnya di Sumbar, belum pulih dan masih diliputi kekhawatiran gempa dan tanah longsor susulan. Pantauan ANTARA News dari Bukittinggi, Kamis, menunjukkan, aktifitas masyarakat di kota wisata itu belum pulih dari dampak gempa dan justru masih diliputi kekhawatiran, karena beberapa gempa susulan masih terjadi dan dirasakan warga setempat. Tenda-tenda darurat masih berdiri di tanah-tanah lapang dan di depan rumah-rumah warga, untuk tempat berteduh dan tidur pada malam hari. Aktivitas perdagangan juga belum pulih, sebagian besar toko dan kedai di pusat-pusat perbelanjaan seperti Pasar Atas, Pasar Bawah, Pasar Aur Kuning dan Pasar Lereng masih tutup. Toko atau kedai buka, lebih banyak karena pemiliknya melakukan perbaikan atau merapikan dagangan yang sebelumnya jatuh atau berserakan karena diguncang gempa. Jual-beli belum begitu terlihat dan lebih didominasi untuk kebutuhan pokok beruapa bahan makanan dan minuman. Sejumlah rumah makan juga nampak telah dibuka, namun pada estalase pajangan makanan. Kegiatan belajar mengajar, juga belum pulih di Bukittinggi karena sebagain besar sekolah dari TK hingga SLTA masih ditutup. Tempat-tempat wisata, juga ditutup sementara seperti Panorama Lubang Jepang dan Ngarai Sianok serta Kebun Binatang Kinantan. Di Rumah Sakit Ahmad Muchtar dan RS lainnya, pasien juga masih dirawat pada tenda-tenda darurat yang didirikan di halaman gedung. Sejumlah pasien bayi dan anak-anak dirawat pada teras-teras RS.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007