Jakarta (ANTARA News) - Hingga Kamis, pukul 17.00 WIB berhasil teridentifikasi sebanyak 16 dari 21 penumpang korban meninggal dalam pesawat Garuda GA 200 di Bandara Adi Sucipto Yogyakarta. Dalam siaran pers Garuda Indonesia yang ditandangani oleh Vice President Corporate Communications Pujobroto dijelaskan ke-16 penumpang itu adalah Suwarni Sugaib (Perempuan, Yogyakarta), Zaenah Sasmidi (P,Yogyakarta), P Oemaryati (P, Yogyakarta), Supardo Wachjoo (P, Jakarta), Giarti Purnomo (P,Jakarta), Prof Dr Kusnadi Hardjosumantri (Laki-laki, Yogyakarta), FX Sukamto (L, Jakarta), Eddy Suharyo (L ) dan Maskur Wiratmo (L). Dari ke-16 itu, tiga jenazah termasuk jenazah kepala kabin Wiranto Wooryono telah dibawa ke Jakarta oleh pihak Garuda Indonesia dan telah diserahkan kepada keluarganya masing-masing. Jenazah Giarti Purnomo (70) tiba di Bandara Soekarno-Hatta pukul 10.40 WIB dengan menggunakan pesawat Garuda GA-205 penerbangan reguler, sementara jenazah FX Sukamto (46) salah seorang korban meninggal pesawat Garuda GA200 tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Kamis pukul 14.10 dengan menggunakan pesawat Garuda GA 209 penerbangan reguler. Jenazah tiga korban meninggal pesawat Garuda GA 200 yaitu dua penumpang Jihad Akbar (25) dan Dewi Riyana Handayani (41), serta kepala kabin Wiranto Wooryono tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Kamis pukul 16.50 dengan menggunakan pesawat Garuda GA 433 penerbangan reguler. Turut dalam penerbangan Garuda GA 433, Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar. Jenazah Wiranto kemudian dibawa ke Gedung GMF (Garuda Maintanance Facility) di kawasan Bandara Soekarno-Hatta untuk diadakan upacara penghormatan terakhir dan serah terima ke pihak keluarganya. Upacara tersebut dipimpin langsung oleh Emirsyah Satar yang kemudian menyerahkan jenazah Wiranto kepada keluarganya yang diwakili oleh kakak kandung almarhum Danu Wooryono disaksikan oleh istri almarhum, Miki Yamamoto. Setelah acara serah terima di Gedung GMF, jenazah Wiranto langsung dibawa ke rumah duka di Jalan Wirajasa I Blok H 11A Kompleks AU Jatiwaringin, Jakarta Timur. Almarhum yang telah bekerja selama 25 tahun di Garuda Indonesia sejak tahun 1982, terakhir menjabat sebagai Flight Service Manager dan telah mendapatkan penghargaan berupa Garuda Bakti 20 tahun dan Trophy 15.000 jam terbang.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007