Padang (ANTARA News) - Korban meninggal akibat musibah gempa bumi berkekuatan 5,8 Skala Richter (SR) di sejumlah kabupaten/kota di Sumatera Barat (Sumbar) kini mencapai 73 orang, sedangkan korban terluka berat dan ringan sebanyak 640 jiwa. Data terakhir dari Pos Komando (Posko) Bencana Alam di aula Kantor Gubernur Sumbar, Jumat, menunjukkan bahwa jumlah korban meninggal bertambah satu orang dibandingkan sehari sebelumnya. Posko tersebut mencatat, korban tewas di Kabupaten Solok sebanyak 16 orang, Tanah Datar (11 orang), Padang Pariaman (3 orang), Agam (14 orang), Kota Solok (6 orang), Payakumbuh (2 orang), Padang Panjang (10 orang), Bukitinggi (9 orang) dan Padang (2 orang). Sementara itu, korban menderita luka berat dan ringan, serta masih di rawat di rumah sakit setempat kini 640 jiwa, dengan kategori luka berat berupa patah tulang kaki dan tangan sebanyak 506 jiwa. Kerusakan bangunan tercatat dominan terjadi di Kabupaten Solok, Tanah Datar, Padang Pariaman, Agam, Kota Solok dan Payakumbuh. Pada daerah tersebut, umumnya rumah warga ambruk dan rata dengan ratan karena kuatnya goncangan gempa, dan sebahagian lagi khususnya pertokoan sempat terbakar sebelum akhirnya rubuh. Hasil rekapitulasi dari berbagai daerah, total kerusakan fasilitas umum dan rumah penduduk mencapai puluhan ribu, di antaranya, rumah ibadah sebanyak 194 unit, perkantoran (65 unit), sekolah (206 unit), rumah penduduk (9717 unit). Kerusakan pasar rakyat juga terjadi terutama di Kota Padang Panjang dan Bukitinggi dengan rubuhnya 238 unit ruko, terbakarnya 165 petak ruko di pasar wisata Bukitinggi, dan tertimbunya jalan ke Matur di Payakumbuh setinggi 20 meter dengan panjang mencapai 30 meter. Menurut koordinator piket posko tersebut, Zulfahmi, Pemprov Sumbar terus meminta kabupaten/kota untuk melaporkan data pasti tingkat kerugian di daerah masing-masing agar mempermudah pendistribusian bantuan. "Kita tetap menyiagakan petugas selama 24 jam untuk menerima laporan tersebut," katanya. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007