Kupang (ANTARA News) - Upaya pencarian korban bencana longsor di Kabupaten Manggarai, Pulau Flores bagian barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah berlangsung selama tujuh hari terhitung 2 Maret lalu, namun 33 korban hilang belum ditemukan. Tim evakuasi korban yang terdiri dari unsur TNI-Polri, aparat pemerintah dan masyarakat, akan menghentikan proses pencarian, pada Sabtu (10/3), kecuali ada laporan terbaru tentang keberadaan korban yang harus dievakuasi. Wakil Gubernur NTT Frans Lebu Raya yang baru kembali dari Manggarai, membenarkan hal itu ketika dihubungi melalui telepon selular. Lebu Raya berada di Manggarai sejak Selasa (6/3) dan kembali ke Kupang pada Jumat (9/3) untuk memantau perkembangan penanganan para korban tanah longsor di kabupaten itu. Bupati Manggarai, Drs Christian Rotok ketika dihubungi ANTARA News dari Kupang, juga membenarkan rencana penghentian pencarian korban karena berbagai penyebab, antara lain cuaca buruk dan indikasi keberadaaan korban yang tidak jelas. "Hujan dan kabut tebal masih terus menyelimuti lokasi bencana sehingga sulit bagi tim SAR untuk mencari korban," ujarnya. Ia pun pesimis 33 korban itu bisa ditemukan jika proses pencarian tidak terfokus sesuai petunjuk atau indikasi keberadaan korban. Karena itu, upaya pencarian terhadap korban bencana yang masih tertimbun tanah longsor di sembilan wilayah kecamatan di Kabupaten Manggarai akan terus dilakukan sampai Sabtu (10/3) sesuai hasil kesepakatan rapat Satkorlak di Ruteng, ibukota Manggarai, Kamis (8/3) lalu. Bencana tanah longsor itu, melanda Dusun Golo Gega, Desa Goreng Meni, Kecamatan Lamba Leda, Manggarai, yang mengakibatkan 12 unit rumah tertimbun tanah bersama penghuninya. Tanah longsor juga melanda Dusun Ketang, Desa Tengku Leda yang mengakibatkan sembilan unit rumah rusak berat serta wilayah lain yang dilanda bencana tanah longsor yakni Kelurahan Golo Wangkung dan Desa Compang Wunis serta Desa Buar, Kecamatan Poco Ranaka serta Kampung Rembong, Desa Dimpong, Kecamatan Riung. Bencana tanah longsor dan banjir itu, menelan korban tewas sebanyak 41 orang, 26 orang luka-luka, 18 orang di antaranya masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit, puskesmas dan rumah penduduk, 33 orang hilang dan 5.684 orang terpaksa mengungsi.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007