Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian tahun ini menghentikan bantuan mesin untuk industri tekstil yang sebelumnya tertuang dalam Program Revitalisasi dan Restrukturisasi Mesin Tekstil.

"Kami ingin evaluasi dulu, diperiksa dulu, apakah sasarannya sudah tepat," kata Dirjen Industri Kimia Tekstil dan Aneka (IKTA) Kementerian Perindustrian Harjanto di Jakarta, Kamis.

Kendati terbukti meningkatkan daya saing industri tekstil Tanah Air, Harjanto tidak memasukkan program ini dalam pagu anggaran Ditjen IKTA untuk tahun anggaran 2016 sebagai salah satu penghematan anggaran Kemenperin untuk bisa dialokasikan ke program prioritas lainnya.

"Supaya anggaran bisa optimal. Ingin evaluasi dulu semuanya. Saya periksa," kata Harjanto.

Harjanto menambahkan, bantuan mesin tekstil awalnya untuk mestimulasi ndustri tekstil dan produk tekstil, yang saat itu sedang turun.

"Industri itu dulu kan disebut sunset industry, sekarang kan tidak. Dulu tidak bankable, sekarang bank mau mendanai. Oleh karena itu, kalau tidak sunset lagi, ya kaji ulang. Mungkin aja ada sektor lain yang lebih membutuhkan," tambahnya.

Harjanto mengaku telah berkomunikasi dengan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) yang selama ini bekerja sama dalam pemberian bantuan mesin tekstil itu yang disebutnya cukup memahami dan mengerti keputusan Harjanto itu.


Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2016