Montevideo (ANTARA News)- Presiden George W. Bush, Senin, akan menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) pertama sejak Ronald Reagan yang menginjakkan kakinya di Bogota, ibukota Kolombia, di tengah upayanya meningkatkan hubungan dengan sekutu Amerika Latinnya yang memerangi pemberontakan puluhan tahun dan perang terhadap obat bius. Bush akan bertemu dengan Presiden Kolombia, Alvaro Uribe, yang berhaluan konservatif dan menjadi salah satu dari penerima-penerima bantuan terbesar AS, dalam kunjungan kunjungan sepekan ke lima negara Amerika Latin, yang dibayangi oleh lawatan Presiden Venezuela, Hugo Chavez, yang berhaluan kiri. Kuatir akan pengaruh Chavez yang anti-AS dan kian meningkat, Bush akan berusaha meningkatkan hubungan dengan para pemimpin yang berhaluan kanan dan kiri moderat di Amerika Latin, di mana perang Irak dan kebijakan perdagangan dan imigrasi AS membuatnya semakin tidak popoler. Kendatipun Bush telah mengunjung Kolombia sebelumnya, namun ia menjadi kepala eksekuti pertama mengunjungi ibukota negara itu sejak tahun 1982, satu keputusan yang menunjukkan peningkatan keamanan di bawah Uriber yang memiliki hubungan paling dekat dengan AS. Tapi, Gedung Putih tidak yakin bahwa Bush akan bermalam di sana. Kepala kepolisian nasional memperingatkan tentang serangan-serangan pemberontak kiri dalam kunjungannya, dan satu tindakan keamanan besar-besaran telah diberlakukan untuk menjaga keselamatan Bush. Ia akan menghabiskan sebagian besar waktu kunjungan itu di Istana Narino Bogota, salah satu dari lokasi-lakasi yang dijaga sangat ketat. "Presiden mengharapkan untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Uribe untuk menunjukkan dukungan AS pada Kolombia," kata Gordon Johndroe, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, layaknya dikutip Reuters. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007